close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi foto. Antara.
icon caption
Ilustrasi foto. Antara.
Bisnis
Rabu, 21 Juli 2021 16:39

Bahana TCW luncurkan reksa dana syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD

Reksa dana ini berfokus pada strategi pertumbuhan positif pasar Amerika Serikat, serta mengacu pada prinsip ESG.
swipe

PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW),  bersama Bank DBS Indonesia, menggandeng Franklin Templeton Ltd, perusahaan pengelola aset investasi global yang berbasis di Amerika Serikat, meluncurkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD. 

Dengan kerja sama ini, Bahana TCW berupaya menghadirkan produk investasi yang lebih beragam bagi investor tanah air, terutama untuk memenuhi minat investasi di aset-aset dengan efek perusahaan bertaraf global. 

Produk ini merupakan produk reksa dana syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia, dengan fokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor teknologi dan kesehatan. Produk ini juga dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (environment, social and good corporate governance/ESG). 

Regional Head for Southeast Asia Franklin Templeton, Dora Seow mengatakan, untuk pertama kalinya dapat menawarkan strategi pihaknya untuk investor Indonesia. Kerja sama dengan Bahana TCW untuk meluncurkan produk reksa dana yang berfokus pada strategi pertumbuhan positif pasar Amerika Serikat, serta mengacu pada prinsip ESG. 

"Strategi ini secara jangka menengah dan panjang diyakini akan mengungguli indeks benchmark Russell 3000, sehingga dapat menjadi pilihan diversifikasi investasi yang bagus bagi investor Bank DBS Indonesia. Kesempatan ini memberikan pondasi bagi kami untuk memberikan peluang yang lebih kompetitif bagi pasar di Indonesia dan kami berkomitmen untuk terus memperluas layanan dan produk bagi pasar Indonesia,” kata Seow, dalam keterangan resminya, Rabu (21/7). 

Head of Investment Product and Advisory PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo menanggapi, Bank DBS Indonesia  senantiasa memperkaya pilihan produk investasi, karena pihaknya mengerti kebutuhan finansial nasabah dan kondisi market terkini. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Bahana TCW menghadirkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD, yang memiliki strategi investasi yang atraktif. 

"Produk ini dapat dibeli melalui aplikasi digibank by DBS yang menawarkan fleksibilitas investasi dan keleluasaan dalam mengembangkan portofolio, mulai dari kemudahan registrasi Single Investor Identity (SID), pembelian, penjualan, hingga switching secara online. Sehingga, hal ini mendukung nasabah dalam menangkap peluang dan mengoptimalisasi portofolio investasinya dari manapun dan kapanpun,” ujarnya. 

Investor dapat melakukan transaksi pada produk terbaru Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD ini, melalui seluruh kanal Bank DBS Indonesia sebagai mitra yang ditunjuk menjadi agen penjual efek Reksa Dana ini. Termasuk kanal Digibank Reksa Dana yang baru diluncurkan awal Juli lalu.

“Bahana TCW melihat tingginya minat investor Indonesia untuk  membeli aset berefek saham teknologi dan kesehatan global. Untuk itu, kami membuka akses tersebut bagi para investor dengan bekerja sama dengan Franklin Templeton, salah satu  perusahaan investasi global terbaik,” ujar Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini. 

Selama Covid-19 merebak secara global, minat investasi di perusahaan teknologi global, terutama perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google (FAANG) meningkat pesat. Hal ini dilandasi oleh solidnya bisnis perusahaan digital dibandingkan perusahaan nondigital  selama pandemi Covid-19. 

Franklin Templeton telah memiliki pengalaman dalam  mengelola aset investasi sejak 1990, dengan beragam produk investasi, seperti reksa dana saham, reksa dana obligasi, reksa dana dengan aset offshore, dan ETF. 

Adapun produk reksa dana yang menjadi kerja sama antara Bahana TCW dan Franklin Templeton ini, dipercaya memiliki imbal hasil yang lebih kompetitif karena efek yang diperdagangkan berada di pasar saham Amerika Serikat. Perdagangan saham di Amerika Serikat seperti New York Stock Exchange dan Nasdaq, mencatatkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan pasar saham negara maju lainnya, seperti  Eropa, Jepang, maupun negara berkembang secara historis. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan