Bahayanya lansia mengurus uang di bank
Seorang bankir pribadi Citibank di Manhattan, New York AS memanfaatkan seorang pria tua yang menderita demensia. Alih-alih membantu lansia itu mengatur uangnya, ia justru mencuri uang pria tua sejumlah lebih dari US$150.000. Sebagian uang itu ia pakai berfoya-foya salah satunya membeli sepeda motor Harley-Davidson mewah.
Juan Velez, 35, dari Hoboken, NJ, bankir culas itu bisa saja menghabiskan hingga 15 tahun di balik jeruji besi atas kejahatannya. Namun, jaksa penuntut mengatakan ia berhasil menegosiasikan kesepakatan pembelaan yang mengurangi hukumannya menjadi enam bulan penjara, yang mulai dijalaninya pada hari Selasa.
Velez, seorang bankir pribadi di Lower East Side, mengakui telah melakukan skema selama setahun untuk mencuri US$166.000 dari seorang klien berusia 79 tahun. Ia menggunakan uang curian tersebut untuk melunasi kartu kreditnya dan membeli sepeda motor Harley-Davidson.
Korban sebelumnya mengunjungi cabang Citibank beberapa kali seminggu untuk berbicara dengan Velez. Namun, Velez, yang diam-diam mencuri darinya, memanfaatkan kunjungan rutin pria tua itu yang menderita demensia.
Skema rumit Velez melibatkan pembuatan akun palsu, menyamar sebagai pria tua, dan mentransfer uang korban kepada dirinya sendiri. Mantan bankir itu ditangkap pada bulan Mei - sebulan setelah transaksi ilegal terakhirnya.
Dari kasus ini, Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg mendorong para lansia yang yakin bahwa mereka telah menjadi korban penipuan finansial untuk menghubungi Unit Penyiksaan Lansia di kantornya.
"Hari ini, Juan Velez menghadapi pertanggungjawaban karena menyalahgunakan posisinya sebagai bankir pribadi untuk mencuri dari seorang pria berusia 79 tahun yang menderita demensia," kata Bragg dalam sebuah pernyataan.
"Kami berkomitmen untuk melindungi warga New York yang lebih tua dari penipu yang mengincar tabungan mereka yang diperoleh dengan susah payah," tambahnya.
Berdasarkan kesepakatan pembelaan, Velez akan dipenjara selama enam bulan, diikuti dengan masa percobaan selama lima tahun. Ia juga akan diminta untuk menyerahkan sepeda motornya dan membayar ganti rugi kepada Citibank.
Lansia memang rentang mengalami penipuan oleh oknum staf keuangan saat mereka berupaya bertransaksi atau mengurus keperluan di bank atau lembaga keuangan lain.
Untuk menghindari peristiwa serupa yang dialami korban, City National Bank telah membagikan enam kiat untuk para keluarga melindungi orang-orang tua mereka dari penipuan finansial dan mencegah insiden tragis seperti itu.
1. Mendidik Lansia
Memulai percakapan terbuka tentang penipuan sangat penting untuk melindungi orang-orang tua yang Anda kasihi dari penipuan finansial. Banyak lansia mungkin rentan terhadap isolasi dan lebih rentan untuk berinteraksi dengan orang asing.
Beri tahu mereka tentang penipuan umum dan tanda-tanda bahayanya, seperti permintaan informasi pribadi yang tidak diminta. Dorong mereka untuk mencari nasihat dari orang-orang tepercaya atau lembaga keuangan mereka jika terjadi aktivitas yang mencurigakan.
2. Menjaga Keuangan
Seiring bertambahnya usia, membuat rencana pengelolaan keuangan yang komprehensif menjadi sangat penting. Rencana ini harus mencakup inventaris terperinci semua aset dan akun untuk mengidentifikasi potensi kerentanan bagi penipu.
Menyederhanakan masalah keuangan dengan menggabungkan akun dapat meningkatkan keamanan dan mempermudah pemantauan aktivitas mencurigakan.
3. Pemantauan yang Waspada
Orang lanjut usia atau pengasuhnya harus secara teratur memantau rekening bank, aktivitas kartu kredit, dan laporan kredit untuk setiap tanda penipuan. Memanfaatkan alat perbankan daring dapat memfasilitasi pemantauan transaksi keuangan yang efisien.
Setiap aktivitas mencurigakan atau tidak sah harus segera dilaporkan ke lembaga keuangan terkait.
4. Pengingat yang Terus-menerus
Bahkan setelah diskusi awal tentang penipuan keuangan, penting untuk menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan kakek-nenek yang lanjut usia. Pantau akun mereka secara teratur dan waspadai potensi tanda bahaya, seperti penarikan dana yang tidak dapat dijelaskan, barang pribadi yang hilang, atau perubahan perilaku yang dapat mengindikasikan pengaruh atau eksploitasi yang tidak semestinya.
5. Menjaga keamanan informasi
Berikan edukasi kepada orang lanjut usia tentang pentingnya menjaga keamanan informasi pribadi mereka. Anjurkan mereka untuk tidak membagikan informasi sensitif seperti nomor rekening, nomor Jaminan Sosial, kata sandi, atau informasi SIM kepada penelepon yang tidak diminta.
Berhati-hatilah terhadap vendor atau perusahaan yang meminta informasi pribadi tanpa kebutuhan bisnis yang jelas. Dorong mereka untuk mempertanyakan perlunya informasi tersebut dan luangkan waktu saat membuat keputusan finansial.
Pada bulan April, seorang lansia di Inggris hampir ditipu oleh seorang warga Nigeria yang menyamar sebagai Gary Barlow.
Adanya informasi tentang batas waktu yang mendesak sering kali mengindikasikan potensi penipuan. Terakhir, pembuangan dokumen yang berisi informasi sensitif dengan benar sangat penting untuk mencegah akses yang tidak sah.
6. Surat Kuasa
Saat mempertimbangkan pemberian kuasa kepada individu lain, orang lanjut usia harus bertindak hati-hati. Meskipun hal ini dapat bermanfaat jika terjadi sakit atau ketidakmampuan, hal ini juga memberikan kewenangan pengambilan keputusan finansial dan medis yang signifikan.
Evaluasi dengan saksama potensi risiko dan manfaat sebelum menunjuk seseorang sebagai kuasa hukum Anda.(ibitimes)