Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, setuju dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang meminta kantor pusat atau headquarter perusahaan jasa transportasi berbasis online Grab pindah ke Indonesia.
Bahlil menyebut, meskipun Grab berkantor pusat di Singapura, namun platform layanan on demand ini memiliki pasar besar di Indonesia. Hal ini sudah seharusnya menjadi pilihan Grab untuk pindahkan markasnya ke Tanah Air.
“Kalau ditanya apakah itu make sense untuk pindah ke sini? Tentu saja make sense. Bahkan wajib, karena walaupun kantornya di Singapura tetapi kan pasarnya lebih besar di Indonesia daripada di Singapura,” tegas Bahlil dalam sesi tanya jawab di acara Konferensi Pers Kementerian BKPM, Rabu (20/7).
Bahlil juga menyetujui dan mendukung gagasan Luhut Binsar Pandjaitan. Ia juga menyatakan telah meminta secara langsung kepada Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata agar menindaklanjuti usulan pemindahan headquarters tersebut.
“Saya setuju itu dengan pemikiran Pak Menko. Pindah ke Indonesia supaya daftar perusahaannya di sini,” imbuh Bahlil.
Sebelumnya, Luhut pernah meminta agar kantor pusat Grab dipindahkan ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri acara peluncuran tampilan Grab Electric di halaman kantor Kemenko Marves pada Selasa (12/7) lalu.
Grab Electric akan kami dukung terus pokoknya sepanjang untuk Indonesia. Tetapi hanya satu permintaan, itu headquarter-nya tolong di Singapura supaya pindah lagi ke Indonesia. Bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tetapi tinggalnya di Singapura,” tegas Luhut di hadapan jajaran petinggi Grab Indonesia.