close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bahlil Lahadalia. Foto Alinea/Erlinda Puspita Wardani
icon caption
Bahlil Lahadalia. Foto Alinea/Erlinda Puspita Wardani
Bisnis
Rabu, 12 Oktober 2022 16:13

Bahlil tetap optimistis realisasi investasi sesuai target

Meski kondisi global tidak pasti, Bahlil masih optimistis dengan keberhasilan realisasi investasi di 2022 ini dengan target Rp1.200 triliun.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sebanyak 28 negara tengah meminta bantuan International Monetary Fund (IMF), 14 telah masuk ke daftar dan 14 sisanya masih dalam proses. Sejumlah negara ini menjadi bukti adanya ketidakpastian kondisi global karena adanya krisis multidimensi.

Terkait negara mana saja yang meminta bantuan IMF tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, IMF belum memberikan rinciannya. Namun Bahlil yakin, dari beberapa negara yang butuh suntikan dana IMF, bukan hanya berasal dari negara berkembang saja.

“Sampai dengan tadi malam kami cek belum ada diumumkan IMF dari negara mana saja. Tetapi indikasinya bukan hanya negara berkembang saja, tetapi mungkin juga negara bukan berkembang bisa kena,” kata Bahlil Lahadalia pada wartawan usai acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2022, Rabu (12/10).

Bahlil mengungkapkan penyebab kondisi global menjadi tidak pasti berawal dari deretan masalah global, yang bermula dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) di 2017 hingga 2019. Belum usai masalah yang ditimbulkan, dunia kembali ditimpa pandemi Covid-19.

“Saat Covid-19, semua negara kena dan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia hampir di semuanya itu minus. Lalu dilanjut lagi ada perang Rusia-Ukraina, dan ini yang betul-betul kena,” tegas Bahlil.

Silih bergantinya masalah yang menimpa dunia hingga dampak konflik Rusia-Ukraina pun memicu krisis pangan dan energi yang pada akhirnya berimbas ke Indonesia dan seluruh negara saat ini. Bahkan Bahlil juga menyebut, adanya krisis energi membuat biaya impor energi Indonesia menjadi membengkak.

“Energi kita naik, dari US$53 per barel jadi US$70 per barel. Sekarang rata-rata harga minyak Januari sampai Agustus 2022 sudah mencapai lebih dari US$100 per barel lebih. Apa enggak keok kita?” ujarnya.

Meski kondisi global tidak pasti, Bahlil masih optimistis dengan keberhasilan realisasi investasi di 2022 ini dengan target Rp1.200 triliun.

“Rp1.200 triliun oke, orang saya dibantu Kementerian Perhubungan, Kemenko Marves oke, semua oke. Dengan dukungan teman-teman insya Allah sampai Desember 2022, bisa mencapai Rp1.200 triliun,” tandasnya.

Diketahui hingga saat ini menurut laporan Bahlil, realisasi investasi di Indonesia telah mencapai Rp584,6 triliun atau setara 48,7% dengan komposisi foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing (PMA) 53% dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 47%. Adapun tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 639.547 tenaga kerja langsung.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga optimis dalam menghadapi ancaman resesi global di 2023. Ia yakin karena menurutnya presiden telah sangat berhati-hati dalam membuat kebijakan yang dibuktikan pada pandemi Covid-19.

“Terbukti saat Covid-19, orang menganggap kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Kita bisa lihat. Tanpa bermaksud sombong, saya pikir kita punya resources yang banyak, pasar juga baik, Insyaallah dengan daya dukung populasi yang banyak ini, kita bisa memperkenalkan diri dalam resesi ini,” ucap Budi. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan