Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung mendorong ketersediaan benih sumber dan penumbuhan penangkar benih padi melalui introduksi varietas unggul baru (VUB) hasil invensi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan). Langkah ini untuk mengukuhkan posisi Lampung sebagai produsen padi 5 besar nasional sekaligus mendongkraknya.
Salah satu sentra perbenihan padi berada di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Berhasil ditanam VUB Inpari 30 dengan luas 7 ha dari total lahan 1.000 ha perbenihan atas pendampingan BPTP Lampung bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Lampung Selatan dan penyuluh pertanian lapang (PPL) setempat.
Keberhasilan ini tercermin pada gelaran panen raya di Desa Trimomukti, Rabu (20/10), yang dihadiri Ketua Komisi IV DPR, Sudin. Dia mengapresiasi kinerja Kementan yang mendampingi petani Lampung Selatan sehingga menghasilkan 7,8 ton/ha, yang akan dijadikan sumber benih.
"Petani harus dapat memaksimalkan pengolahan hasil tanaman padi, misalnya di-packing dalam kemasan 5 kg dan dapat diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional maupun modern," ucapnya.
Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, menambahkan, pihaknya telah menghasilkan 318 VUB. Inpari 30, yang kini dilakukan panen raya, salah satunya.
"Inpari 30 ini berasal dari varietas ciherang yang telah mengalami pengembangan, yaitu toleran terhadap genangan.” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, mengatakan, Lampung adalah salah satu wilayah penyangga yang menyumbang pangan untuk wilayah DKI Jakarta dan Pulau Jawa. “Lampung Selatan dapat menjadi daerah penyangga ketahanan pangan nasional."
Dalam kegiatan ini juga diserahkan secara simbolis bantuan alat mesin pertanian (alsintan), sertifikat rekomendasi sebagai penangkar benih, benih padi Inpari 30 hasil penangkaran Kelompok Tani (Poktan) Bali Lestari, pupuk cair LOB dari PT GGP, benih padi Inpari 32 dari PT Agri Makmur Pertiwi, dan benih kelapa varietas kelapa puan kalianda (KPK).