Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufri menyampaikan, kegiatan "The 3rd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP)" merupakan ajang untuk meng-update teknologi terkini dari seluruh dunia terkait proses pengelolaan pascapanen.
"Hari ini ada pembicara, baik dari dalam dan luar negeri untuk mengatakan bahwa kita siap terkait dengan kebutuhan- kebutuhan pertanian dalam rangka pengolahan pascapanen dan processing," ujarnya di sela acara konferensi internasional tersebut, di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (12/10/2021).
Ke depan, jelasnya, hilirisasi menjadi penting karena banyak sekali produk-produk pertanian yang miliki Indonesia, baik hortikultura, perkebunan, peternakan dan ragam tanaman pangan lainnya. Namun, lanjut Fadjry, meski ketersediaan produk pertanian cukup melimpah, masih perlu perbaikan dari sisi processing-nya. "Bagaimana meningkatkan daya tahan sehingga bisa sampai ke tujuan ekspor," ungkapnya.
"Pak Menteri (Mentan) kan punya program untuk tiga kali ekspor. teknologi terkait pengolahan, processing ini menjadi bagian-bagian yang diharapkan, tentunya Kementerian Pertanian dalam rangka memacu peningkatan ekspor komoditi pertanian Indonesia ke luar negeri," ucapnya.
Ia berharap melalui kegiatan ICAPHP tersebut, banyak ide-ide pengetahuan baru yang dapat share dari berbagai negara. "Termasuk Indonesia, perguruan tinggi dalam rangka untuk men-support program Bapak Menteri untuk ekspor tiga kali lipat," bebernya.
Terkait inovasi bidang pertanian, ia menyebut beberapa inovasi pascapanen yang dikembangkan saat ini, yakni terkait dengan biosilika dan nano coating. "Sekarang kita sementara jelajahi dan sudah diekspor ke New Zealand, pemanfaatan sol dari jerami padi. Ini kan bisa terurai dalam beberapa bulan. Jadi ini sekarang permintaan pasar Eropa cukup tinggi," ungkapnya.
Ia berharap dalam waktu yang tidak lama terjalin kerja sama yang lebih besar sehingga beberapa negara ikut berinvestasi. "Termasuk yang lain juga, bagaimana meningkatkan daya tahan komoditas hortikultura kita seperti mangga, dari beberapa hari menjadi sampai satu bulan untuk pengiriman dan sebagainya. Pisang, cabai juga seperti itu," ungkapnya.
Sektor pertanian, kata dia, merupakan satu-satunya sektor yang tetap tumbuh positif dan memberikan kontribusi yang cukup besar. "Badan Litbang Kementerian Pertanian dengan seluruh jajaran diminta Bapak Menteri untuk terus mendorong semua inovasi teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas, termasuk meningkatkan kualitas produk yang kita miliki," jelasnya.
Dalam triwulan terakhir, sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang masih bertumbuh positif. Bahkan selama pandemi, sektor pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. "Padi kita cukup melimpah dan beberapa komoditi yang lain," kata Fadjry.
"Ini hasil kerja keras semua jajaran kementerian, juga pemerintah daerah tentunya dan petani pada khususnya. Ini terima kasih banyak atas dukungan dan kerjasamanya," lanjutnya.
Untuk diketahui, kegiatan ICAPHP digelar secara daring dan luring. Turut hadir membuka acara tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Balai Besar Pascapanen Balitbangtan Prayudi Syamsuri; Wali Kota Bogor Bima Arga Sugiarto, dan Kepala Balitbangtan Fadjry Djufri.