close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Angkasa Pura II menyiapkan investasi Rp300 miliar untuk pengembangan Bandara Blimbingsari Banyuwangi menjadi bandara khusus maskapai penerbangan murah. / Pemkab Banyuwangi
icon caption
Angkasa Pura II menyiapkan investasi Rp300 miliar untuk pengembangan Bandara Blimbingsari Banyuwangi menjadi bandara khusus maskapai penerbangan murah. / Pemkab Banyuwangi
Bisnis
Senin, 23 Juli 2018 21:53

Bandara Banyuwangi bakal khusus untuk maskapai murah

Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi tourism triangle untuk mensinergikan pariwisata
swipe

PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengembangkan Bandara Banyuwangi menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA) atau bandara khusus maskapai penerbangan murah.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pengembangan tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi menjadi tujuan wisata.

“Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi tourism triangle untuk mensinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut. Hal itu juga selaras dengan target Kementerian Pariwisata yaitu mencapai 20 juta wisman pada tahun 2020, konsep LCCA/LCCT menjadi opsi untuk mendorong datangnya wisman ke Indonesia,” kata Awaludin dalam siaran resmi yang diterima Alinea.id, Senin (23/7).

Awaludin mengatakan dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55% per tahun atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7%, pengembangan LCCA dan konsep Tourism Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur.

Rencana pengembangan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara.

AP II menyiapkan total  investasi tidak kurang dari Rp300 miliar untuk pengembangan tersebut. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF - World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018.

Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia.

Adapun pengembangan yang sedang dilakukan di Bandara Banyuwangi antara lain:

1. Penebalan Landasan (Overlay Runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 sehingga dapat mengakomodir pasawat tipe Boeing 737-8 NG , 737-9 ER dan Airbus 320;
2. Perluasan tempat parkir pesawat (APRON) dari dari kapasitas sebelumnya 3 pesawat Narrow Body (Luas 16.200 m2) menjadi 9 pesawat Narrow Body (Luas 34.000 m2);
3. Perpanjangan dan Pelebaran Landasan dari sebelumnya 2250x30 m2 menjadi 2500x45 m2;
4. Perluasan lahan parkir kendaraan dari 2000 m2 (80 Kendaraan) menjadi 5000 m2 (260 Kendaraan);
5. Perluasan Terminal Penumpang dari 7000 m2 (700.000 pax/tahun) menjadi 20.000 m2 (2 juta pax/tahun)

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan