Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan, Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar), akan dilengkapi fasilitas perawatan pesawat (maintenance, repair, and overhaul/MRO).
"Kita membahas atau melaporkan berkaitan dengan pemanfaatan utilitas dari (Bandara) Kertajati. Kita mengusulkan agar Kertajati difungsikan pada fungsi-fungsi yang lain, yaitu MRO," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/3).
Budi Karya pun telah membahas dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AU (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, agar perawatan pesawat-pesawat TNI dilakukan di Bandara Kertajati. "Bahkan GMF (PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia) sudah melakukan license untuk memperbaiki pesawat-pesawat yang bermerek dari USA," jelasnya.
"Oleh karenanya, kita akan segera bangun dan kita akan kembangkan pada lahan-lahan yang sudah dimiliki dan ini akan kita lakukan dengan cepat," sambung dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebutnya, juga meminta fasilitas tersebut nantinya dimanfaatkan pesawat instansi pemerintah lainnya, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Perhubungan, dan kepolisian. "Sehingga maintenance-nya relatif lebih baik,"
Menurut Budi Karya, fasilitas tersebut pun berpeluang melayani pesawat-pesawat lainnya. "Juga MRO pesawat-pesawat private yang selama ini melakukan perawatan di luar negeri," ujarnya, menukil situs web Sekretariat Kabinet (Setkab).
Kemenhub juga menargetkan Bandara Kertajati dapat melayani jemaah haji dan umrah. Warga Jabar dan Jawa Tengah (Jateng) bagian timur, utamanya.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menambahkan, Bandara Kertajati juga bakal dioptimalkan penggunaannya untuk layanan kargo. Presiden pun mendorong pabrik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT Pindad, yang kini berlokasi di Bandung, direlokasi ke sana.
"Presiden mengarahkan agar PTDI dan PT Pindad dipindahkan juga ke kawasan aerocity Kertajati sehingga kawasan PTDI dan PT Pindad yang di Bandung bisa diubah untuk bisnis-bisnis yang relevan terhadap wilayah geografisnya, yaitu mungkin pariwisata,” tutupnya.