Tiga paket proyek pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sudah mendekati 100% yang ditargetkan selesai sebelum pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, 8-14 Oktober 2018.
"Untuk pembangunan apron sisi barat seluas 8 hektar pengerjaannya sudah mencapai 94,5%," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Rabu (5/9).
Pencapaian tiga paket proyek pengembangan bandara itu berdasarkan hasil pemantauan selama periode 26 Agustus hingga 1 September 2018.
Memasuki minggu ke-25 pematangan lahan pantai sisi barat dan konstruksi apron barat bandara yang masuk proyek paket I itu, untuk mengakomodasi kebutuhan parkir pesawat khususnya delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia.
Pembangunan apron barat seluas 8 hektar diperuntukkan khusus kesiapan pertemuan IMF-Bank Dunia itu, merupakan bagian dari pengembangan apron barat seluas 35,75 hektar untuk jangka panjang.
Pengembangan apron sisi barat seluas 35,75 hektar yang dikerjakan kontraktor BUMN PT Pembangunan Perumahan (PP) itu, pengerjaannya sudah mencapai 63,9%.
Apron barat seluas 8 hektar itu, diharapkan dapat menampung tiga pesawat berbadan besar seperti Boeing 747/Airbus A-330 atau enam pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737.
Sedangkan untuk pengerjaan paket II yakni, pembangunan apron timur dan pemindahan tempat pengelolaan limbah sudah mencapai 93,9% memasuki minggu ke-32.
Pengerjaan proyek gedung VVIP, gedung markas operasi Pangkalan Udara Ngurah Rai yang masuk paket III juga sudah mencapai 93,2% memasuki minggu ke-28.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melakukan verifikasi untuk proyek pengembangan bandara itu khususnya untuk apron barat dan timur. Verifikasi tersebut dilakukan dengan mengukur titik koordinat yang tepat sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dengan mengacu sistem geodesi dunia.
Proses verifikasi dan evaluasi tahap awal itu yang dilakukan di apron barat dan timur untuk menerapkan prinsip keselamatan dan keamanan agar tidak ditemukan adanya kekeliruan pada verifikasi akhir.
Di apron barat, petugas melakukan verifikasi untuk mengukur data perkuatan apron baru, penentuan koordinat parkir pesawat dengan menggunakan sistem GPS geodesi dan koordinat lain. Di antaranya sistem penerangan landasan pacu (AFL).
Demikian pula di apron timur, petugas memverifikasi dimensi apron, kekuatan landasan, peralatan navigasi, penerangan dan marka apron serta pengukuran jarak antara ruang keamanan terbatas dengan area publik seperti jalan raya.
Pertemuan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara yang dilangsungkan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Para delegasi itu di antaranya sejumlah kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, pelaku ekonomi, akademisi hingga media.
Sumber: Antara