PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V tahap V di tahun 2021 senilai Rp1,9 triliun. Surat utang itu diterbitkan dengan dua seri, yakni bertenor satu tahun dan tiga tahun.
Lembaga special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan ini juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2021 dengan tenor satu tahun senilai Rp100 miliar.
Dari total Rp2 triliun surat utang yang diterbitkan oleh SMF tersebut, minat investor terlihat cukup tinggi, di mana jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp7,4 triliun.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menjelaskan, dana obligasi ini akan dimanfaatkan untuk menopang bisnis perusahaan dan menggantikan sebagian dana ekuitas yang disalurkan sebagai pinjaman kepada penyalur Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
"Begitu pun dana penerbitan sukuk yang juga digunakan untuk menggantikan dana ekuitas yang disalurkan untuk pembiayaan sekunder perumahan syariah melalui unit usaha syariah SMF," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3).
Penerbitan surat utang SMF tersebut dilakukan melalui DBS Vickers Sekuritas Indonesia. DBS Vickers sejak 2016 telah berpartisipasi dalam penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah yang dilakukan oleh SMF.
Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman optimistis sinergi dengan DBS Vickers Sekuritas akan berdampak terhadap tingginya minat investor di penerbitan surat utang tahap berikutnya.
Sementara itu, Presiden Direktur DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Hendra Purnama yakin melalui kerja sama dengan SMF, dapat saling merangkul di masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini. Selain itu juga bisa menghadapi tantangan keuangan guna menangkap peluang pertumbuhan yang baru, serta mempersiapkan kegiatan bisnis perusahaan yang lebih baik di tahun mendatang.