Bank DBS Indonesia masih tetap berkomitmen memberikan dukungan kepada nasabah korporasi, agar dapat bertahan dan tetap mengembangkan bisnisnya di tengah kondisi pandemi.
Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, meskipun saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih terus terdampak pandemi Covid-19, tetapi Bank DBS Indonesia masih optimistis menyalurkan kredit kepada nasabah korporasi perseroan.
"Kami melihat masih ada sektor korporasi lain yang memiliki peluang pertumbuhan di tengah pandemi, sehingga permintaan kredit baru terus bertumbuh," kata Kunardy dalam keterangan resminya, Jumat (11/12).
Oleh karena itu, dukungan pinjaman kepada nasabah korporasi tidak hanya membantu mereka untuk mengembangkan bisnis, tetapi secara luas juga mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
"Kami juga merasa bangga ditunjuk menjadi joint lead managers dan bookrunners dari grup-grup besar di Indonesia. Kami sangat menghargai atas kepercayaan yang diberikan kepada kami,” ujar Kunardy.
Salah satu nasabah korporasi yang menerima dukungan dari Bank DBS Indonesia adalah PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD), berupa dukungan pembiayaan akuisisi bersama bank lainnya sebesar Rp2,6 triliun untuk jangka waktu lima tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai transaksi akuisisi 55% saham PT Mulia Boga Raya Tbk.(KEJU) dan refinancing pinjaman-pinjaman Garudafood yang ada.
Dalam kerja sama tersebut, Garudafood juga mengonsolidasikan semua pinjaman bilateral ke dalam satu fasilitas, serta pendanaan baru untuk belanja modal di masa depan dengan Bank DBS Indonesia.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan, selama 14 tahun, Bank DBS Indonesia telah menyediakan fasilitas modal kerja, layanan perbankan korporasi digital, hingga fasilitas jangka panjang untuk mendukung ekspansi bisnis Garudafood.
Selain Garudafood, Kunardy mengatakan DBS Indonesia juga memberikan dukungan pinjaman yang diberikan kepada nasabah korporasi lain, seperti MIND ID dan Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Untuk MIND ID, Bank DBS Indonesia ditunjuk sebagai sole coordinating bank, facility agent dan joint mandated lead arrangers untuk kesepakatan club loan MIND ID senilai US$700 juta pada April 2020. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan kegiatan investasi dan tujuan umum perusahaan.
Kesepakatan tersebut diikuti oleh tujuh bank lokal dan internasional, yaitu Bank DBS Indonesia, BTPN, HSBC, Mandiri, Maybank, Mizuho, dan MUFG.
Selain itu, Bank DBS Singapura juga ditunjuk sebagai joint lead managers dan bookrunners MIND ID untuk penerbitan obligasi global senilai US$2,5 miliar dengan tenor 5,10 dan 30 tahun pada Mei 2020, untuk pembiayaan kembali obligasi lama dan hutang dalam grup serta untuk pembiayaan akuisisi perusahaan tambang lainnya. Obligasi tersebut menerima 6,4 kali kelebihan permintaan, yang menunjukkan permintaan investor yang kuat.
Sedangkan untuk Mitratel yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Telkom Indonesia, pada Oktober 2020, Mitratel mengakuisisi 6.050 menara dari Telkomsel dengan nilai Rp10,3 triliun.
Bank DBS Indonesia merupakan salah satu lembaga keuangan yang mendukung Mitratel dalam akuisisi tersebut, dengan memberikan fasilitas pinjaman bilateral. Bank DBS Indonesia telah menjadi salah satu pemberi pinjaman utama untuk Mitratel dengan menyediakan fasilitas perbankan sejak tahun 2017.
Selain ketiga nasabah korporasi yang sudah disebutkan sebelumnya, Financial Institution Group Bank DBS Indonesia juga memberikan dukungan pinjaman dan dalam bentuk lainnya, yakni obligasi rupiah serta MTN kepada sejumlah nasabah korporasi seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Sarana Multigriya Finansial, dan PT Centratama Telekomunikasi Tbk. (CENT)