Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan bunga acuannya, BI 7-days reverse repo rate, pada Kamis (25/4) hari ini.
Pelaku pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6%. Ada beberapa faktor yang diperkirakan akan membuat bank sentral ini mempertahankan suku bunga acuan.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan masih tidak ada perubahan untuk suku bunga acuan.
Menurut Bhima, faktor BI mempertahankan suku bunganya yaitu nilai tukar rupiah yang terpantau stabil dan cadangan devisa juga diperkirakan naik selama kuartal I-2019. Selain itu, tidak ada kekhawatiran di market.
"Menurut saya, BI lebih baik tahan bunga acuan dulu jangan buru-buru turunkan melihat situasi global. Baru setelah The Fed turunkan bunga, BI bisa ikut," ucapnya saat dihubungi Alinea.id, Rabu (24/4).
Menurutnya, jika BI terlalu cepat menurunkan suku bunga, maka berpotensi akan membuat derasnya aliran modal keluar atau capital outflow. Meski hal ini akan positif bagi bank dan sektor riil.
Terpisah, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Suprajarto mengatakan, masih ada kemungkinan bunga acuan bank sentral diubah.
"Kalau menurut kami kecil kemungkinannya BI akan melakukan perubahan suku bunga. Karena The Fed sendiri bilang tidak ada kenaikan suku bunga," kata Suprajarto di Kantornya, Rabu (24/4).
Meski demikian, jika BI akan menurunkan suku bunga maka akan berdampak positf bagi perbankan. "Ya kalau benar suku bunga acuan turun baguslah, supaya kondisi lebih kondusif," ujar Suprajarto.