close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dari pasar spot dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah sejak awal tahun sempat anjlok hingga ke level Rp14.213 per dollar AS. Pada akhir pekan ini, rupiah ditutup melemah tipis di level Rp13.887 per dollar AS. / Antara Foto
icon caption
Dari pasar spot dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah sejak awal tahun sempat anjlok hingga ke level Rp14.213 per dollar AS. Pada akhir pekan ini, rupiah ditutup melemah tipis di level Rp13.887 per dollar AS. / Antara Foto
Bisnis
Jumat, 08 Juni 2018 22:35

Bank Indonesia kuras cadev Rp127 triliun demi rupiah

Terus merosotnya nilai tukar rupiah membuat Bank Indonesia menguras cadangan devisa hingga Rp127 triliun di pasar keuangan.
swipe

Terus merosotnya nilai tukar rupiah membuat Bank Indonesia menguras cadangan devisa hingga Rp127 triliun di pasar keuangan.

BI merilis cadangan devisa per akhir Mei 2018 tersisa US$122,9 miliar. Posisi tersebut merosot US$2 miliar dari bulan sebelumnya US$124,9 miliar.

Bahkan, cadangan devisa telah terkuras US$9,8 miliar setara dengan Rp127 triliun (kurs Rp14.000 per dollar Amerika Serikat) dari periode Januari 2018 yang mencapai US$131,98 miliar.

Direktur Eksekutif BI Agusman menjelaskan, cadangan devisa akhir Mei tersebut setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," jelas Agusman, Jum'at (8/6). 

Lebih lanjut Agusman menjelaskan, penuruan cadangan devisa pada Mei 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. 

Ke depan Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang membaik, serta kinerja ekspor yang tetap positif. 

Terpisah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, keyakinan dari pasar khususnya investor asing terus tumbuh terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu, kata dia, terbukti dari aliran modal masuk dari obligasi pemerintah, saham, dan obligasi korporasi sejak 24 hari lalu sebesar Rp13 triliun aliran dana asing masuk. 

"Untuk 3 hari di minggu ini, totalnya hampir Rp4 triliun melalui Surat Berharga Negara, Saham, dan obligasi korporasi," jelas Perry saat melakuakn Media Briefing di kantornya, Jum'at (8/6). 

Dia memastikan bahwa BI akan terus mengambil langkah pre-emptive dan ahead the curve dalam menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tetap stabil. 

Diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar saat ini sebesar Rp 13.902 berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

Dari pasar spot dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah sejak awal tahun sempat anjlok hingga ke level Rp14.213 per dollar AS. Pada akhir pekan ini, rupiah ditutup melemah tipis di level Rp13.887 per dollar AS.
 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan