close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang pria berjalan di dekat logo PT Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 November 2015. Foto REUTERS/Beawiharta.
icon caption
Seorang pria berjalan di dekat logo PT Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 November 2015. Foto REUTERS/Beawiharta.
Bisnis
Senin, 01 Maret 2021 15:29

Bank Mandiri perluas akses transaksi uang kertas asing  antarbank

Layanan ini mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273% menjadi US$168 juta sepanjang 2020 lalu.
swipe

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mengembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antar-bank, yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia. Bank Mandiri berharap inisiatif ini dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia, dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, penguatan layanan penukaran UKA (banknotes) antar-bank di wilayah dilakukan dengan memanfaatkan unit pooling cash Bank Mandiri atau unit pengelola uang tunai yang saat ini telah hadir di di 25 kota.

Kota-kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado dan Mataram.

“Keberadaan unit pooling cash di wilayah-wilayah semakin memudahkan dan mendekatkan bank-bank di wilayah dengan pasokan UKA yang aman dan terjamin keasliannya, sehingga dapat membantu memangkas biaya pengangkutan UKA. Peran ini sejalan dengan keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan yang simpel dan handal,” kata Panji dalam keterangan resminya, Senin (1/3). 

Dia menambahkan, layanan yang dikenal sebagai Banknotes Interbank Center Agent (BICA) ini, mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273% menjadi US$168 juta sepanjang 2020 lalu, dibandingkan US$45 juta pada tahun sebelumnya.   

Kenaikan transaksi BICA Bank Mandiri tahun lalu, lanjut Panji, juga ditopang oleh kemampuan dalam memenuhi berbagai kebutuhan mata uang asing. Saat ini, BICA Bank Mandiri melayani transaksi pembelian atau penjualan 13 mata uang asing utama. 

Mata uang asing tersebut meliputi  Dollar Australia (AUD), Dollar Canada (CAD), Franc Swiss (CHF), Euro (EUR), Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Hong Kong (HKD), Yen Jepang (JPY), Ringgit Malaysia (MYR), New Zealand Dollar (NZD), Chinese Yuan (CNY), Riyal Saudi Arabia (SAR), Dollar Singapura (SGD) dan Dollar Amerika (USD).

“Keunggulan lain Bank Mandiri dalam jasa penukaran uang kertas asing ini juga didukung oleh lisensi ekspor impor UKA yang dimiliki. Dengan lisensi ini, BICA juga memiliki sumber pasokan UKA lain di luar hasil transaksi pembelian dari pasar domestik, yaitu dari pasar keuangan regional, seperti Singapura dan Hongkong,” ujar Panji. 

Menurut Panji, kepemilikan lisensi ini menjadi sangat esensial. Terutama pada saat kebutuhan valas di dalam negeri sangat tinggi, misalnya untuk kebutuhan retail dan sektor pariwisata. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan