Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,46% ke level 6.010 pada perdagangan Rabu (21/4).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, bursa Wall Street ditutup melemah cukup signifikan diakibatkan kembali naiknya jumlah kasus Covid-19 secara global, yang menyebabkan kekhawatiran pemulihan ekonomi secara global akan terhambat.
"Hal ini mendorong investor untuk lebih konservatif di pasar saham," kata dia.
Di sisi lain, tercatat penurunan pada yield Obligasi Amerika Serikat yang turun 38 basis poin ke level 1,56%. Investor juga masih menantikan rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal I-2021.
Sementara bursa saham Asia dibuka melemah cukup signifikan, merespons pelemahan pada bursa Eropa dan Amerika Serikat. Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan naiknya kasus Covid-19.
Dennies memperkirakan IHSG bergerak melemah. Pergerakan akan dibayangi oleh kekhawatiran naiknya kasus Covid-19 secara global dan kekhawatiran akan pelemahan bursa saham Eropa dan Amerika Serikat.
Riset harian dari Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, sentimen datang dari Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%, sesuai proyeksi konsensus.
"Namun, BI menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1%-5,1%. Pengumuman tersebut membuat IHSG kemarin tidak mampu beranjak ke zona hijau," tulis Samuel Sekuritas.
Samuel Sekuritas memperkirakan hari ini, dengan maraknya sentimen negatif di pasar global, Samuel Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi kembali melemah pada hari ini.