close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi (kiri), saat meninjau fasilitas logistik pangan milik PT FKS Multi Agro Tbk di Krakatau International Port, Cilegon, Banten, pada Minggu (15/1/2023). Dokumentasi Ba
icon caption
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi (kiri), saat meninjau fasilitas logistik pangan milik PT FKS Multi Agro Tbk di Krakatau International Port, Cilegon, Banten, pada Minggu (15/1/2023). Dokumentasi Ba
Bisnis
Senin, 16 Januari 2023 20:13

Bapanas tekankan urgensi fasilitas logistik pangan: Distribusi lebih masif

Pemerintah membuka peluang investasi fasilitas logistik pangan di NTB melalui pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa.
swipe

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, pembangunan fasilitas logistik pangan baru dan modern harus ditingkatkan melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta. Sebab, agenda tersebut turut mendukung agenda memajukan dan memperkuat pangan nasional.

Menurutnya, fasilitas logistik pangan merupakan sarana penting dan harus dimiliki setiap daerah. Alasannya, menjadi faktor penentu dalam mendukung kelancaran distribusi pangan nasional, baik antardaerah maupun dari dan ke mancanegara.

Dicontohkannya dengan sarana dan fasilitas logistik pangan milik PT FKS Multi Agro Tbk di Krakatau International Port, Cilegon, Banten. Di sana terdapat fasilitas grain pump dan integrated warehouse kapasitas 200.000 ton serta automatic modern terminal transit system yang menghubungkan dermaga dan gudang dengan kapasitas transfer konveyor hingga 1.300 MT/jam.

"Fasilitas logistik pangan di Krakatau International Port ini dapat menjadi benchmark. Apabila terpasang di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, maka distribusi pangan dapat lebih masif, cepat, dan efisien," ucap Arief dalam keterangannya, Senin (16/1).

Meskipun demikian, Arief mengakui, pembangunan fasilitas logistik pangan yang modern dan terintegrasi bukan hal mudah karena diperlukan kompetensi dan pengalaman. Karenanya, Bapanas mendorong pemerintah daerah (pemda), BUMN pangan, dan swasta yang berpengalaman dapat berkolaborasi.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini membuka peluang investasi fasilitas logistik pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa. Pelabuhan tersebut merupakan bentuk kolaborasi pemda dan swasta.

"Kita telah melakukan peletakan batu pertamanya, 11 Januari lalu. Pelabuhan ini dipersiapkan sebagai pusat distribusi jagung produksi Sumbawa dan Dompu sehingga akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30.000 ton," ujarnya.

Arief berharap daerah lain mengikuti langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang berhasil membuka keran investasi pembangunan fasilitas logistik pangan. Pelabuhan Teluk Santong diklaim meningkatkan nilai tambah dan daya saing jagung sebagai komoditas unggulan.

"Apabila setiap komoditas pangan strategis nasional yang mengalami surplus bisa kita kelola dengan baik pendistribusiannya, maka stabilisasi stok dan harga dalam negeri bisa lebih terjaga. Hal tersebut juga dapat mengurangi inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kita bisa menambah devisa negara karena peluang ekspor lebih terbuka," tuturnya.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan