close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan pembatasan produksi batu bara dan gas bumi untuk ekspor. / Antara Foto
icon caption
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan pembatasan produksi batu bara dan gas bumi untuk ekspor. / Antara Foto
Bisnis
Kamis, 18 Juli 2019 17:30

Bappenas usulkan pembatasan ekspor batu bara dalam 5 tahun

Bappenas mengusulkan untuk menjaga ketahanan energi di dalam negeri.
swipe

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan pembatasan produksi batu bara dan gas bumi untuk ekspor dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. 

Perencana Utama Kedeputian Maritim, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas Hanan Nugroho mengatakan, hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memprioritaskan ketahanan energi di dalam negeri.

"Turun, tetapi konsumsi dalam negeri tetap naik, maksudnya ekspornya yang dikurangi," katanya dalam diskusi Kebijakan Tata Kelola Pertambangan dalam RPJM 2020-2024 di Jakarta, Kamis (18/7).

Ia mengungkapkan selama ini ekspor batu bara Indonesia mencapai 70% hingga 80% dari produksi. Ke depan, batu bara yang dimiliki oleh Indonesia akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. 

"Karena diproyeksikan 2020-2024 ekonomi kita tumbuh sekitar 5,4% sampai 6,2% dan itu semua dibutuhkan energi. Sementara energi yang kita butuhkan paling banyak batu bara," tuturnya.

Selama ini, katanya, Indonesia tidak memperkuat ketahanan energi di dalam negeri. Alih-alih, Indonesia malah memperkuat ketahanan energi negara lain karena ekspor. Ia menjelaskan, meski hanya memiliki 2,5% dari cadangan dunia Indonesia menjadi pengekspor batu bara terbesar di dunia. 

"Hal yang sama juga terjadi untuk gas bumi. Kita bahkan pernah menjadi pengekspor gas bumi terbesar di dunia meskipun cadangan yang kita miliki sangat sedikit," ujarnya. 

Dalam pemaparannya disebutkan Indonesia hanya memiliki cadangan batu bara sekitar 15 miliar ton, jauh lebih keci jika dibandingkan dengan cadangan yang dimiliki China sebesar 120 miliar ton. 

Sementara China ekspor batu baranya hanya nol (0) juta ton per tahun, Indonesia mengekspor sebanyak 300 juta ton.

"China itu lebih banyak membeli produksi batu bara kita dibandingkan memanfaatkan cadangannya. Mereka menyetok cadangannya, kita menjual," ucapnya. 

Untuk itu katanya, Bappenas mengusulkan dalam lima tahun kedepan cadangan mineral dan batu bara (minerba) nasional akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri. 

Dalam paparannya, Hanan menjelaskan cadangan batu bara dan gas bumi yang dimiliki oleh Indonesia akan dimanfaatkan untuk sektor-sektor industri pupuk, makanan, penyediaan energi alternatif, pembangkit listrik, petrokimia, dan pengembangan kawasan sekonomi khusus (KEK). 

Akan tetapi, RPJMN tersebut baru berupa rancangan yang sudah diserahkan oleh Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada Presiden Jokowi.

Sumber: Badan Pusat Statistik
img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Fultri Sri Ratu Handayani
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan