Baru saja resmi menjadi anggota bursa, PT Corpus Sekuritas Indonesia langsung tancap gas dengan mengantongi mandat IPO senilai Rp7 triliun.
Komisaris Utama Corpus Indonesia Kristhiono Gunarso mengatakan, setelah resmi menjadi perusahaan efek berkode KW, perseroan telah mengantongi tujuh perusahaan yang bakal melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Tujuh perusahaan yang bakal menggelar IPO dengan total senilai Rp7 triliun itu bergerak di sektor plastik, properti, baja, paper, dan rokok. Bahkan, perusahaan rokok yang masuk dalam pipeline IPO telah siap go public pada tahun ini.
Perusahaan rokok di Jawa Tengah itu memiliki nilai emisi Rp1 triliun dengan aset Rp14 triliun. Perusahaan yang belum disebutkan rinciannya itu akan menggunakan laporan keuangan Juni 2018 untuk aksi korporasinya melalui IPO sebesar 40% saham.
Pada tahun ini, Bursa Efek Indonesia menargetkan pelaksanaan IPO sebanyak 35 perusahaan. Sepanjang tahun ini, jumlah perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui mekanisme IPO sebanyak 13 perusahaan.
Sementara itu, PT Corpus Prima Mandiri mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Madani Sekuritas Indonesia dari PT Mandiri Bumi Sejahtera. Setelah diakuisisi, Madani Sekuritas kini berubah menjadi Corpus Prima Mandiri.
"Corpus melihat ada peluang besar untuk turut berperan serta dalam mengembangkan pasar modal Indonesia. Hal ini yang membuat Corpus agresif untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (21/5).
Setelah akuisisi, komposisi kepemilikan saham terdiri dari PT Corpus Prima Mandiri sebesar 95% dan sisanya 5% digenggam oleh Kristhiono Gunarso.
Menurut Kris, Corpus Sekuritas bakal melancarkan sejumlah rencana untuk menambah modal kerja bersih disesuaikan (MKBD). Pasalnya, perusahaan berencana untuk menyediakan transaksi margin.
"Kami akan menambah modal menjadi Rp150 miliar pada tahun ini. Kemudian menambah lagi modal Rp100 miliar pada tahun depan," jelasnya.
Dia berharap, MKBD perusahaan bisa mencapai Rp250 miliar pada tahun depan, sebagai salah satu syarat untuk menyediakan transaksi margin. Saat ini, MKBD Corpus sebesar Rp27 miliar.
Adapun, sejumlah cara akan dilakukan untuk menambah modal perusahaan. Salah satunya, dengan membuka cabang-cabang sekuritas di enam kota di Indonesia. Corpus juga akan masuk ke bisnis penjaminan emisi pada tahun ini.
Selain itu, Corpus akan mengaktifkan online trading, yang sempat di non-aktifkan karena Madani Sekuritas dikenakan suspensi.
"Selain perubahan nama perusahaan, rapat pemegang saham juga menyetujui perubahan pada jajaran komisaris, yaitu mengangkat Kristhiono Gunarso sebagai Komisaris Utama dan Nency D.N. Panjaitan sebagai komisaris Independen," tutupnya.