PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) menerbitkan dua produk reksa dana ETF (Exchange Traded Fund) yaitu Batavia IDX30 ETF (XBID) dan Batavia SRl-KEHATI ETF (XBSK) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (27/3).
Direktur Utama BPAM Lilis Setiadi mengatakan penerbitan dua produk reksa dana ETF ini merupakan salah satu bentuk komitmen kepada para investor untuk menyediakan produk yang semakin lengkap dan kompetitif.
"Sesuai dengan tren perkembangan industri pengelolaan investasi global maupun nasional," katanya saat peresmian pencatatan perdana reksa dana ETF di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (27/3).
Kedua ETF tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK. Adapun dalam penerbitan ini, BPAM bekerja sama dengan PT Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagai dealer partisipan.
Khusus untuk produk XBSK, BPAM juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dalam rangka penggunaan nama dan konstituen saham dalam indeks SRl-KEHATI.
Nilai aktiva bersih (NAB) awal reksa dana ETF XBID Rp546 per unit penyertaan. Sedangkan NAB reksa dana ETF XBSK Rp395 per unit penyertaan.
Lilis mengatakan, reksa dana ETF XBID akan berinvestasi pada saham-saham yang ada dalam daftar indeks IDX30, dengan tujuan untuk menghasilkan kinerja portofolio yang menyerupai kinerja indeks tersebut.
Konstituen saham IDX30 dipilih oleh BEI terdiri dari 30 saham yang paling Iikuid diperdagangkan. Kapitalisasi pasar 1DX3O mencapai 59,1% dari kapitalisasi pasar di BEI, dan kinerjanya selama 5 tahun terakhir (2014-2018) lebih unggul 4,31% dibanding IHSG.
Sementara itu XBSK akan berinvestasi pada saham-saham dalam daftar indeks SR1KEHATI, dengan tujuan menghasilkan kinerja yang menyerupai indeks tersebut. Indeks SRl-KEHATI beranggotakan 25 saham yang ditetapkan oleh Yayasan KEHATI dengan pertimbangan utama emiten harus memiliki bisnis ramah lingkungan, tanggung jawab sosial tinggi, dan tata kelola korporasi baik.
"Kinerja SRl-KEHATI selama 5 tahun terakhir (2014-2018) menghasilkan 59,31%, sementara IHSG rnenghastkan angka 44,93%," ujar Lilis.
Adapun BPAM menargetkan masing-masing produk yang diterbitkan ini bisa mencapai dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) senilai Rp500 miliar-Rp1 triliun hingga akhir tahun ini.
"Targetnya maunya setinggi mungkin, tapi belum tau kan keadaan realitanya seperti apa. Target kami XBID dan XBSK masing-masng Rp500 miliar- Rp1 triliun. Kalau AUM total dari BPAM harapannya ditutup Rp52 triliun pada tahun ini," ujar Lilis.
Sebagai informasi, ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. Produk ETF ini menawarkan empat manfaat bagi para investor, yakni mudah dan fleksibel, rendah biaya dan risiko, cakupan luas, serta transparan.