Emiten perdagangan dan jasa pertambangan PT Bayan Resources Tbk batal menerbitkan surat utang berdenominasi dollar AS senilai US$600 juta.
Direktur Utama Bayan Resources, Dato DR Low Tuck Kwong, mengatakan pembatalan penerbitan notes diumumkan pada 8 Maret 2018 setelah sebelumnya mendapatkan restu pemegang saham pada 23 Agustus 2017. Tidak hanya membatalkan penerbitan notes, perseroan juga membubarkan anak perusahaan yang didirikan di Singapura.
Menurutnya, perseroan telah mengevaluasi ketentuan dan persyaratan yang akan diberlakukan terhadap notes untuk keperluan pendanaan kegiatan operasional dan belanja modal. Kemudian, manajemen Bayan Resources membandingkan jika pendanaan dilakukan melalui kas internal maupun pinjaman perbankan.
"Maka perseroan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses penerbitan notes tersebut dan melakukan pendanaan yang diperlukan melalui kas internal perseroan dan atau pinjaman dari bank," katanya dalam keterangan resmi, Senin (12/3).
Selanjutnya, emiten bersandi saham BYAN tersebut memutuskan untuk membubarkan anak perusahaan di Singapura yang sebelumnya didirikan untuk keperluan emisi notes tersebut. Anak usaha yang dibubarkan adalah Bayan Resources Asia Pte Ltd.
Anak usaha tidak langsung perseroan melalui BR 1 Pte Ltd, yang juga milik perseroan di Singapura. Terhitung sejak 8 Maret 2018, Bayan Resources Asia Pte Ltd secara resmi dihapuskan.
"Saat ini, perseroan sedang melakukan proses pembubaran terhadap BR 1 Pte Ltd dan perseroan akan melakukan keterbukaan informasi setelah proses pembubaran tersebut telah selesai dilaksanakan," kata dia.
Pada pertengahan tahun lalu, manajemen Bayan Resources mengumumkan emisi obligasi senilai US$600 juta dengan kupon 10% per tahun. Tenor emisi notes tersebut mencapai 7 tahun hingga 2024.
Diperkirakan, dana yang diperoleh dari emisi notes mencapai Rp8 triliun. Perolehan dana awalnya akan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman atau refinancing.