Penerbitan surat utang global atau global bond denominasi dollar Amerika Serikat masih menjadi andalan PT Medco Energi Internasional sebagai sumber pendanaan. Mengawali tahun ini, perusahaan menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta.
Instrumen itu laris manis dan mengalami kelebihan permintaan hingga delapan kali. Adapun kupon ditetapkan sebesar 6,75% per tahun atau lebih rendah dibandingkan estimasi pasar yang menyebut sebesar 6,95% per tahun.
Obligasi global diterbitkan melalui anak usaha Medco, Medco Platinum Road Pte. Ltd. Untuk penerbitan global bond itu, Moody's Investor Service telah menaikkan peringkat B2 dari outlook positif menjadi stabil. Sedangkan Fitch Ratings dan Standard & Poor's menyematkan peringkat B Stabil bagi Medco.
Obligasi global ini memiliki jangka waktu tujuh tahun dan akan jatuh tempo pada 2025. CEO Medco Energi Roberto Lorato mengklaim tingginya permintaan investor ditopang oleh realisasi komitmen perusahaan yang konsisten baik terhadap kinerja operasional maupun rencana deleveraging.
"Kami berhasil memproduksi minyak dan gas lebih tinggi dari yang dianggarkan serta tetap mempertahankan efisiensi biaya. Selain itu, kami juga baru saja melaksanakan rights issue (penerbitan saham baru) dengan sukses," ujar Roberto, Jakarta, Senin (29/1).
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro yakin peringkat credit outlook dari Moody's merupakan meningkatnya kepercayaan pada perusahaan. "Kami akan terus melanjutkan rencana perusahaan demi memberikan keuntungan bagi semua pemangku kepentingan kami," ujar Hilmi.
Dana hasil penerbitan global bond itu akan digunakan untuk membayar utang perusahaan atas sebagian utang obligasi hasil penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahun 2013 silam dan beberapa tahap obligasi lanjutan yang diterbitkan tahun 2016.
Tahun 2013, Medco merilis PUB obligasi rupiah tahap II senilai Rp 1,5 triliun. Kupon obligasi ini mencapai 8,85% per tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Maret 2018. Pada 15 Juli 2016, Medco kembali menerbitkan PUB dengan perolehan dana maksimal sekitar Rp 5 triliun. Sejak periode itu hingga Desember 2016, perusahaan telah merilis PUB tahap I hingga tahap III dengan total nilai emisi sekitar Rp 2,77 triliun. Masa jatuh temponya bervariasi sesuai tahap penerbitan, paling cepat tahun 2019 dan paling lambat tahun 2021.