close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
SPBU Pertamina. Foto REUTERS/Willy Kurniawan.
icon caption
SPBU Pertamina. Foto REUTERS/Willy Kurniawan.
Bisnis
Kamis, 07 April 2022 19:06

BBM langka, Menteri ESDM sidak 5 SPBU di Samarinda

Sidak dilakukan dalam rangka memastikan tidak terjadi kelangkaan serta antrean panjang mengisi BBM termasuk BBM subsidi.
swipe

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati hari ini, Kamis (7/4) melakukan sidak di lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda.

Arifin mengatakan sidak ini dilakukan dalam rangka memastikan tidak terjadi kelangkaan serta antrean panjang mengisi BBM termasuk BBM subsidi.

"Kami lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean," ungkapnya dalam keterangan resminya, Kamis (7/4).

Menurutnya berdasarkan sidak yang dia lakukan hari ini, jumlah antrean sudah berkurang dan lebih tertib. Dia berharap agar antrean dan kelangkaan tidak terjadi lagi.

"Kami lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean," jelasnya.

Dalam kesempatan ini Arifin menegaskan BBM bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.

"Kalau (penyaluran BBM bersubsidi) itu bisa dikontrol, maka dana subsidi bisa dipergunakan untuk pembangunan ekonomi negara kita, jadi karena itu kami meminta kesadaran semua pihak untuk menggunakan BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya," tuturnya.

Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina memberikan jaminan untuk keseluruhan stok BBM dan elpiji khususnya untuk Ramadan dan Idulfitri. Menurutnya, peningkatan konsumsi saat Ramadan telah diantisipasi oleh Pertamina.

"Kami jaga betul karena ini ada peningkatan konsumsi dan itu sudah kami siapkan, detailkan perencanaanya baik suplai maupun distribusinya," paparnya.

Menurutnya, antrean yang terjadi sebelumnya dikarenakan konsumsi solar sudah melebihi kuota yang ditetapkan.

"Di beberapa wilayah di Kalimantan Timur kuotanya ada yang mencapai lebih dari 20%, over kuota, kemudian kami berikan kelonggaran walaupun over kuota, kami tetap suplai, itu mulai Maret," lanjutnya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan