close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan direksi BCA. / Eka Setiyaningsih-Alinea.id
icon caption
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan direksi BCA. / Eka Setiyaningsih-Alinea.id
Bisnis
Jumat, 01 Maret 2019 02:19

BCA milik konglomerat terkaya RI raup laba Rp25,9 triliun

Emiten perbankan milik konglomerat terkaya Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. meraup laba Rp25,9 triliun.
swipe

Emiten perbankan milik konglomerat terkaya Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. meraup laba Rp25,9 triliun.

Bank dengan kode saham BBCA itu membukukan kenaikan laba bersih sepanjang periode 2018 sebesar 10,9% dari tahun sebelumnya Rp23,3 triliun.

"BCA dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja keuangan yang positif pada tahun 2018 di tengah kondisi likuiditas sektor perbankan yang mengetat dan tren kenaikan suku bunga," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/2).

Peningkatan laba bersih ditopang oleh pendapatan operasional BCA yang mampu tumbuh 10,6% menjadi Rp63 triliun pada tahun lalu dibandingkan 2017 Rp57 triliun.

Secara lebih rinci, pendapatan bunga bersih naik 8,3% menjadi Rp45,3 triliun dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 17% mencapai Rp17,7 triliun.

Pada 2018, portofolio kredit BCA juga mengalami peningkatan sebesar 15,1% menjadi Rp538 triliun tersebut didukung oleh tingginya kebutuhan kredit usaha. Kredit korporasi tumbuh sebesar 20,4% menjadi Rp213,3 triliun pada akhir 2018 dan kredit komersial dan UKM meningkat 13,4% menjadi RP183,8 triliun.

BCA mencatat pertumbuhan kredit usaha yang lebih tinggi, baik pada kredit investasi maupun modal kerja. Meskipun dihadapkan pada peningkatan suku bunga, kredit konsumer tumbuh 9,7% menjadi Rp140,8 triliun. Pada segmen konsumer, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mampu tumbuh sebesar 12% menjadi Rp87,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 4,4% menjadi Rp40 triliun. 

Pada periode yang sama, pembiayaan kartu kredit tumbuh mencapai 11,8% menjadi Rp12, 9 triliun. Kendati penyaluran kredit tumbuh positif, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat berada pada level 1,4% atau masih berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima.

"Kami tekankan kehati-hatian dalam penyaluran kredit dalam meraih peluang dari permintaan kredit yang lebih tinggi selama tahun 2018," ujar Jahja.

Pemegang saham BCA adalah konglomerat terkaya di Indonesia, kakak beradik Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono sebagai pemilik Grup Djarum. Keduanya menggenggam saham 54,94% BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan dan sisanya 45,06% dimiliki oleh publik. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan