close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi vaksin. Foto Pixabay
icon caption
Ilustrasi vaksin. Foto Pixabay
Bisnis
Senin, 24 Januari 2022 21:04

Bea cukai berikan insentif atasi pandemi Rp10,12 triliun

Adapun insentif tersebut diberikan untuk impor alat kesehatan dengan nilai total Rp9.17 triliun.
swipe

Pemerintah melalui Ditjen Pendapatan Dalam Negeri telah memberikan langkah-langkah program kesehatan untuk mengatasi pandemi COVID-19. Salah satunya, dengan memberikan insentif hingga Rp10,12 triliun pada tahun 2021.

"Ini sangat membantu untuk dukungan, kemudahan, cepat dan keringanan melalui insentif pembelian alat kesehatan total Rp1.79 triliun dikeluarkan dari sisi bea cukai dan pajak," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani di Komisi XI DPR, Senin (24/1).

Adapun insentif tersebut diberikan untuk impor alat kesehatan dengan nilai total Rp9.17 triliun. Impor terbanyak berupa PCR test Kit, obat antivirus COVID-19 dan ventilator. Pemerintah juga memberikan insentif impor vaksin COVID19 sebesar Rp8,33 triliun.  

"Jadi ini satu paket insentif yang kita dukung untuk pengadaan alat kesehatan dan juga vaksin yang cukup maksimal di dalam 2 tahun berjalan ini. Dari sisi kepabeanan kami ada dukungan dari kawasan berikat dan kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang jumlah minimal Rp7,68 miliar. Tetapi kemudian dari pemantauan di lapangan mereka cukup terbantu terutama dalam mendorong perekonomian," papar Askolani.

Insentif ini diberikan kepada impor 465,07 juta dosis vaksin senilai Rp44,08 triliun yang terdiri dari 311,17 juta dosis vaksin dan 153,90 juta dosis vaksin bulk.

"Kami mencatat sepanjang 2021 Dirjen Bea Cukai mencatatkan penerimaan anggaran mencapai Rp38,89 triliun atau 117% dari target Anggaran Pendapatan Pembelanjaan Negara dengan dana keseluruhan cukai mencapai target Rp286,98 triliunan. Penerimaan bea masuk tumbuh 19,87% dibandingkan tahun 2020," tandasnya.

Di luar itu dia menjelaskan pagu target anggaran di tahun 2022 belanja pegawai mencapai Rp941,76 triliun, belanja barang Rp1,78 triliun, dengan belanja modal Rp333,71 triliun dan jumlah total senilai Rp3,065 triliun.

Sedangkan anggaran yang dibagi per program-program pengelolaan penerimaan anggaran negara Rp784,57 triliun, kebijakan fiskal Rp7,11 tilliun dan dukungan manajemen Rp2,2 triliun.

Rencanan di tahun 2022 akan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat melalui pengelolaan fiskal yang sehat berkelanjutan melalui penguatan harmonisasi fasilitas serta efektivitas kerjasama ekonomi internasional dan juga kontribusi dukungan perekonomian dengan pelayanan optimal dengan pengembangan layanan proses bisnis dan peningkatan efektivitas audit.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan