Hari Raya Idulfitri atau lebaran sudah di depan mata. Untuk menyambut hari yang paling istimewa ini, biasanya umat Muslim melakukan banyak persiapan. Mulai dari belanja lebaran dengan memadati pusat perbelanjaan, membeli kue kering, hingga membeli bahan-bahan memasak sajian di hari lebaran.
Financial Educator Lifepal Aulia Akbar mengatakan, persiapan menyambut Hari Kemenangan itu terkadang membuat umat Muslim di Indonesia kebablasan dalam menjaga keuangannya.
Agar tidak boncos saat lebaran, menurut Aulia langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengalokasikan anggaran khusus untuk belanja lebaran. Saat belanja, harus disesuaikan antara kebutuhan dan kemampuan.
Dengan memanfaatkan THR, Anda bisa mengalokasikan dana khusus untuk belanja kebutuhan lebaran dan memenuhi hal-hal lain yang esensial dan wajib. Beberapa di antaranya, ketersediaan dana darurat, asuransi kesehatan dan jiwa atau asuransi mobil, hingga berinvestasi. Meski sifatnya setahun sekali, bukan berarti Anda bisa bebas menghabiskan uang untuk belanja kebutuhan lebaran.
"Kuncinya adalah, jangan sampai belanja lebaran ini mengganggu jatah uang bulanan supaya tetap bisa hidup normal setelah lebaran nanti. Dengan mengalokasikan dana untuk lebaran, bisa menjadi kontrol agar kita tidak kalap saat belanja," kata dia, Selasa (11/5).
Ketahui kebutuhan Anda
Sebelum kalap membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, harus terlebih dulu mengetahui kebutuhan Anda, kemudian membuat daftar prioritas.
Misalnya, daripada berdesak-desakan di mal atau di Tanah Abang seperti biasanya, akan lebih baik kalau tahun ini jika bisa belanja dari rumah saja secara online. Selain hemat, kita bisa memanfaatkan semua promo dan diskon yang ada.
"Lokapasar atau marketplace biasanya akan memberikan banyak penawaran menarik, salah satunya gratis ongkos kirim. Nah, saat Anda hanya membutuhkan baju koko, maka harus tetap pada hal itu," ujarnya.
Sebab, lokapasar biasanya akan merekomendasikan aksesori lain, seperti peci atau sarung, hingga sandal yang membuat lengkap penampilan. Aulia menyarankan jangan tergoda dengan penawaran-penawaran itu, kecuali jika Anda memang membutuhkannya.
Cermati syarat dan ketentuan promo
Umumnya pusat perbelanjaan hingga lokapasar akan memberikan promo atau diskon. Meski begitu, ada aturan atau syarat yang harus dipenuhi agar kita bisa mendapatkan potongan harga, bonus, uang kembali (cash back), dan sebagainya.
Aulia menuturkan, terkadang untuk mendapatkan promo, syaratnya harus belanja dulu dengan minimal nominal tertentu, dan kemudian baru dipotong. Untuk itu, Anda harus mencermati setiap syarat dan ketentuan promo yang berlaku, dan kembali lagi, pertimbangkan dengan kebutuhan atau kondisi serta kemampuan kita.
Misalnya dia mencontohkan, untuk mendapatkan diskon maksimal Rp100.000, Anda harus belanja dulu Rp2 juta. Memang tidak masalah kalau memang Anda membutuhkan barang banyak atau memang harganya segitu, dan mendapatkan uang kembali.
"Tetapi, kalau hanya butuh barang-barang seharga Rp300.000 tetapi memaksakan belanja Rp2 juta untuk uang kembali maksimal Rp100.000, itu tampak sangat tidak berharga. Hanya saja, semua tergantung pada individunya masing-masing sih. Satu yang pasti, pertimbangkan lagi dengan saksama sebelum membeli dengan promo apapun," ucapnya.
Selain itu, dia mengingatkan jangan lupa juga untuk menganggarkan ongkos kirim apabila Anda akan mengirimkan belanjaan ke keluarga di luar kota.
Karena menurutnya, ongkos kirim ini memiliki nominal yang lumayan, apalagi jika antarpulau. Kadang, ongkos kirim lebih mahal daripada harga barangnya. Hal ini tidak akan jadi masalah kalau anda sudah membuat bujet yang sesuai.