Bulan lalu, direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan 12 inisiatif unggulan yang akan dijalankan selama masa jabatan 2018-2021.
Tujuan inisiatif tersebut terutama untuk meningkatkan jumlah investor yang akan diikuti dengan peningkatan transaksi. Salah satu di antaranya ialah mempermudah proses pembukaan rekening saham.
"Intinya agar pembukaan rekening itu bisa berjalan efektif dan efisien dari segi jumlah harinya. Mungkin kita berharap dalam satu hari orang sudah bisa buka," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djayadi di Gedung BEI, Jumat (24/8).
Aturan itu saat ini masih dalam proses penyelesaian oleh BEI.
Biasanya, jangka waktu yang dibutuhkan untuk membuka rekening saham di pasar BEI hingga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham membutuhkan sekitar satu minggu dari waktu formulir diterima oleh perusahaan efek atau sekuritas.
Nantinya, BEI akan menggunakan teknologi seperti tanda tangan elektronik hingga know your customer (KYC) melalui kerja sama dengan perbankan dalam mempercepat proses pembukaan rekening tersebut.
"Nanti dilihat misalnya apakah electronic signature bisa berjalan atau KYC-nya apakah benar-benar bisa bersama-sama dengan perbankan. Jadi, kenapa penerapan seperti itu di aplikasi Bukalapak bisa atau di tempat lain bisa masa kita ga bisa sih?" tambahnya.
Dengan percepatan dan efisiensi dalam pembuatan rekening tersebut, Inarno yakin bahwa investor-investor baru yang berasal dari wilayah-wilayah yang belum tercakup khususnya investor ritel dapat tumbuh signifikan.
Adapun 12 inisiatif unggulan direksi BEI yang akan dijalankan selama masa jabatan 2018-2021, yaitu:
1. Penerapan penyelesaian transaksi dari tiga hari menjadi dua hari (T+3 menjadi T+2)
2. Electronic Book building
3. Menambah papan akselerasi
4. Implementasi I-Suite
5. Pembentukan perusahaan IT
6. Electronic Trading Platform (ETP) untuk obligasi
7. Membuat Indonesian Goverment Bonds Future
8. IDX Virtual Trading System
9. E-Registration
10. Mempermudah atau efisiensi pembukuan rekening efek