close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya. Alinea.id/dokumentasi
icon caption
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya. Alinea.id/dokumentasi
Bisnis
Kamis, 04 Februari 2021 16:55

BEI: Belum ada perusahaan BUMN masuk pipeline IPO bursa

Hingga Kamis (4/2), terdapat 27 perusahaan yang berada dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI.
swipe

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, belum ada perusahaan BUMN yang masuk dalam pipeline IPO terbaru BEI per 4 Februari 2021. Pernyataan itu merespons pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan membawa delapan hingga 12 perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN, baik anak atau cucu usaha, masuk ke pipeline," kata Nyoman dikonfirmasi, Kamis (4/2).

Hingga Kamis (4/2), terdapat 27 perusahaan yang berada dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI. Rinciannya, empat perusahaan masuk dalam sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials, dan tiga perusahaan dari sektor konsumer nonsiklus.

Lalu enam perusahaan dari sektor konsumer siklus, tiga perusahaan dari sektor properti dan real estat, tiga perusahaan dari sektor teknologi, dan dua perusahaan dari sektor infrastruktur. Kemudian satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, satu perusahaan dari sektor energi, dan dua perusahaan yang sektor atau klasifikasinya masih dalam proses evaluasi.

Sebelumnya Erick Thohir meminta dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) seperti BEI, untuk membawa BUMN go public dan go global.

"Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK, bursa, dan seluruh pengambil kebijakan, ini bisa kami jalankan sesuai dengan target yang kdicanangkan. Dan insya Allah yang kami akan listing juga perusahaan-perusahaan baik serta punya strategi jangka panjang," tutur dia.

Ada beberapa BUMN yang sudah memiliki rencana bisnis jangka panjang yang cukup jelas. Seperti perbankan syariah yang kini bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).

Selain itu, masih ada prospek bisnis BUMN yang tidak kalah menjanjikan ke depannya, seperti industri telekomunikasi digital, hingga industri baterai mobil listrik (EV battery) yang akan dibangun dalam waktu dekat.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan