Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) meluncurkan dua indeks baru berbasis ESG (environment, social, and good governance). Adapun kedua indeks tersebut yakni Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi berharap, kehadiran kedua indeks tersebut dapat meningkatkan gairah investor dan pelaku pasar terkait dalam pengembangan produk-produk investasi berkelanjutan. Selain itu, manajer investasi juga diharapkan dapat mengembangkan pasar ESG dengan menelurkan produk-produk anyar berbasis indeks-indeks ini.
“Indeks-indeks ini dapat menjadi acuan dalam penciptaan produk investasi berbasis indeks seperti reksa dana atau exchange traded funds (ETF) untuk memberikan investor kemudahan serta alternatif produk yang lebih beragam," ujar Inarno dalam acara Peluncuran Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, Senin (20/12).
Inarno mengatakan, peluncuran indeks berbasis ESG ini sejalan dengan pelaksanaan roadmap keuangan berkelanjutan tahap II periode 2021-2025 yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per Oktober 2021, OJK melaporkan, terdapat 15 produk reksa dana dan ETF berbasis ESG.
"Di mana, total dana kelola atau AUM mencapai Rp3,38 triliun. Jumlah itu naik berkali lipat dibandingkan dengan realisasi 2017 sebanyak tujuh produk dengan dana kelolaan mencapai Rp300 miliar," jelasnya dalam daring.
Menurutnya, di masa yang akan datang indeks-indeks ini dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks ESG, seperti reksa dana indeks maupun exchange traded fund. Sehingga dapat memberikan kemudahan bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan dengan praktik-praktik ESG yang baik.
Hingga saat ini, BEI telah memiliki dua indeks berbasis ESG yakni IDX ESG Leaders yang diluncurkan Desember 2020, dan indeks Sri KEHATI yang merupakan indeks ESG pertama di Asia Tenggara diluncurkan pada Juni 2009.
Ke depannya, BEI akan terus berkomitmen untuk mengembangkan investasi berkelanjutan dan praktik-praktik ESG di pasar modal Indonesia. Di mana, dilakukan baik melalui program edukasi dan literasi maupun peluncuran indeks-indeks baru berbasis ESG.
Dengan demikian, kehadiran dua indeks yang merupakan komitmen dari Yayasan KEHATI, diharapkan dapat meningkatkan gairah investor dan pelaku pasar terkait dalam pengembangan produk-produk investasi berkelanjutan. Serta, mendorong catatan perusahaan untuk terus meningkatkan praktik keuangan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek ESG dalam proses bisnisnya.
Sementara Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, kebutuhan akan investasi berbasis ESG salah satunya tercermin dari besarnya animo investor lokal terhadap produk investasi berbasis ESG. Hal ini dapat terlihat dari total dana kelolaan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham bertema ESG adalah sebesar Rp3,4 triliun pada Oktober 2021 yang naik 80 kali lipat dari total dana kelolaan di tahun 2016 sebesar Rp42,2 miliar.
Di tingkat global, animo tersebut dapat terlihat dari dana kelolaan investasi dari 3.826 investor institusi global tergabung dalam United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) yang pada 2021 tercatat sebesar US$121,3 triliun yang menunjukkan kenaikan sebesar 96% dari nilai dana kelolaan di 2016 sebesar US$62 triliun.
ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI diharapkan dapat mendorong Perusahaan Tercatat untuk terus meningkatkan praktik keuangan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek ESG dalam proses bisnisnya.
"Pada masa mendatang, ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks ESG, seperti reksa dana indeks maupun ETF, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan dengan praktik-praktik ESG baik.