close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/9)./AntaraFoto
icon caption
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/9)./AntaraFoto
Bisnis
Kamis, 27 September 2018 11:51

BEI buka suspen Majapahit Inti

BEI menghentikan perdagangan saham AKSI mulai 6 September lalu.
swipe

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspen perdagangan saham PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) pada perdagangan hari ini, Kamis (27/9).

"Suspensi atas perdagangan saham PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 27 September 2018," kata PH Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Endra Febri Styawan dalam pengumuman bursa, Kamis (27/9).

BEI menghentikan perdagangan saham AKSI mulai 6 September lalu. Pada 5 September 2018, saham AKSI melonjak 24,44% ke level tertinggi Rp 840 per saham. 

Selama empat hari perdagangan, harga saham AKSI melonjak 143% dari pergerakan sebelumnya yang cenderung datar.

Pada semester pertama tahun ini, Majapahit Inti Corpora mengantongi pendapatan Rp 152,83 miliar, naik 55,14% ketimbang semester satu tahun lalu sebesar Rp 98,51 miliar. Laba bersih AKSI melonjak 160% menjadi Rp 6,55 miliar dari sebelumnya Rp 2,52 miliar.

Disamping itu, perseroan berencana melakukan aksi korporasi pada semester I-2019 untuk memenuhi ketentuan minimal 7,5% saham beredar di publik.

“Saat ini masih ada dua opsi. Pertama, mengurangi kepemilikan pemegang saham pengendali (PSP) dan melakukan penawaran terbatas," ujar Direktur Independen AKSI William, Jumat (7/9).

William mengaku, ada dua opsi yang telah digodok, yaitu, berupa HMETD (penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) atau right issue dan private placement.

“Kami harap pertengahan 2019 sudah bisa memenuhi aturan freefloat,” kata dia.

Sebagai informasi, 98,25% saham AKSI dikuasai PT Batulicin Enam Sembilan dan 1,75% saham dikuasai masyarakat.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan