close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan start-up unicorn seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada dapat IPO (initial public offering). / Facebook
icon caption
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan start-up unicorn seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada dapat IPO (initial public offering). / Facebook
Bisnis
Selasa, 30 Oktober 2018 05:44

BEI dorong Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Lazada untuk IPO

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan start-up unicorn seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada dapat IPO.
swipe

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan start-up unicorn seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada dapat IPO (initial public offering).

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan bursa saat ini berkonsentrasi mengajak perusahaan-perusahaan start-up agar menjadi perusahaan terbuka. 

Pihaknya juga sudah bertemu dengan salah satu start-up unicorn tersebut, yakni Gojek untuk membicarakan mengenai go public beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya pembicaraan sudah ada loh. Jadi, dengan Gojek sudah datang ke kita, bulan-bulan lalu. Mereka antusias untuk lihat kemungkinan going public. Tentu harapannya bisa go public di bursa domestik," ujar Hasan di Gedung BEI, Senin (29/10).

Adapun, BEI akan menerbitkan peraturan khusus untuk mendorong perusahaan start-up unicorn tersebut bisa segera listing di bursa. Start-up unicorn adalah perusahaan rintisan dengan valuasi US$1 miliar setara Rp15 triliun.

"Kami fasilitasi dengan menerbitkan peraturan khusus yang memungkinkan mereka untuk juga going public di bursa," kata Hasan.

Hasan menuturkan, sebetulnya bursa tidak hanya menyasar perusahaan-perusahaan unicorn melantai di bursa. Tetapi juga perusahaan start-up yang baru didirikan. Melalui inkubator bursa, dia menginginkan perusahaan yang mencatatkan sebagai perusahaan publik dapat lebih berkembang.

"Kami ingin memastikan perusahaan start-up ini tidak hanya sukses di hari-hari pertama IPO, tapi juga punya going concern dan sustainable yang cukup tahan," jelasnya.

Sejauh ini baru ada satu perusahaan keluaran inkubator bursa yang berhasil mencatatkan sahamnya. Perusahaan itu adalah PT Yelooo Integra Datanet Tbk. atau Passpod (YELO). 

Meski tidak mematok target perusahaan start-up yang akan IPO, Hasan berharap dari tahun ke tahun banyak perusahaan rintisan yang melantai di bursa.

"Belum ada (target) dari sisi numbers. Bukan hanya di inkubator bursa terus terang. Kita membuka diri untuk start-up company di inkubator lain, ada di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kemenkominfo, dan perbankan," pungkas dia.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan