close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tiga perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/7). Eka Setiyaningsih
icon caption
Tiga perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/7). Eka Setiyaningsih
Bisnis
Senin, 09 Juli 2018 11:10

BEI kedatangan tiga emiten baru di awal pekan

Perusahaan tersebut adalah, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, PT Batavia Prosperindo Trans Tbk, dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk.
swipe

Tiga perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perusahaan tersebut adalah, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., PT Batavia Prosperindo Trans Tbk, dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk.

Dengan kedatangan tiga emiten tersebut,  jumlah perusahaan yang melantai di pasar modal sepanjang 2018 menjadi 26 emiten. Sekaligus menambah jumlah perusahaan tercatat menjadi 590 perusahaan.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk berkode emiten IPCC melepas sebanyak-banyaknya 509,14 juta saham. Harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) ditetapkan pada Rp1.640 per saham. Dengan demikian, perusahaan meraih dana Rp835 miliar dari IPO.

Dana dari hajatan ini, 50% untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha yang meliputi pengembangan terminal, perluasan lahan, mewujudkan IPCC Incorporated, penambahan kapasitas dan fasilitas serta peralatan pendukung.

"25% untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka panjang. Sisanya 25% untuk modal kerja Perseroan guna mendukung kegiatan operasional," ujar Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi Kusmargono, di Gedung BEI, Senin (9/7).

Perseroan merupakan anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) menunjuk dua penjamin pelaksana emisi efek (Joint Lead Underwriters/JLU), yaitu PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas, serta mempercayakan kepada PT RHB Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai agen penjual Internasional (International selling 
agent).

Pada pembukaan perdagangan, saham IPCC naik 80 poin atau 4,88% ke level Rp1.720 dari harga pembukaan Rp1.640. Saham IPCC ditransaksikan sebanyak 14 kali dengan volume sebanyak 6,31 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,09 miliar.

Chiefy Adi berharap, dalam lima tahun ke depan perseroan yang bergerak dalam bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal akan mampu berkompetisi di kancah dunia."Semoga lima tahun kemudian, yakni 2023 akan menjadi lima besar terminal kendaraan di dunia," jelasnya.

Emiten baru lainnya adalah PT Batavia Prosperindo Trans Tbk yang bergerak pada jasa penyewaan motor, melepas 400 juta saham kepada publik. Dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100, maka perseroan mampu meraih dana Rp40 miliar dari IPO.

Dalam perdagangan perdananya, saham yang tercatat dengan kode BPTR ini mencatatkan kenaikan hingga 70% ke level Rp 170 per saham.

Separuh dari dana yang diperoleh perusahaan tersebut bakal digunakan untuk melakukan penyelesaian angsuran utang sewa pembiayaan untuk periode Agustus hingga Desember 2018. Sisanya digunakan perusahaan untuk pembayaran uang muka dan angsuran atas pembelian armada baru.

"Perusahaan kami masih relatif muda, namun perkembangan kami relatif cepat dengan pertumbuhan pendapatan 2015 hingga 2017 hampir naik 10 kali lipat," kata Direktur Utama Batavia Prosperindo, Paulus Handigdo, Senin (9/7).

Panin Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dari aksi korporasi perusahaan yang bergerak dalam usaha layanan penyewaan kendaraan jangka panjang dan pendek tersebut.

Terakhir, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk atau Tanrise properti menawarkan 1,5 miliar saham kepada publik. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan pada Rp163 per saham, sehingga perseroan mampu meraih dana sebesar Rp244,5 miliar.

Dana hasil IPO digunakan untuk menyelesaikan dua proyek high rise yakni Voza Premium Office dan The 100 Residence. Secara rinci, dana IPO sebesar 53% dialokasikan untuk pengembangan proyek Voza Premium Office milik anak usaha tak langsung yakni PT Tanrise Indonesia.

"Sisanya sebesar 47% dana dialokasikan untuk proyek The 100 Residence milik anak usaha PT Rodeco Indonesia," ujar Direktur Utama PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk, Belinda Natalia.

Perseroan optimis industri properti masih memberikab potensi yang baik pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut terlihat, baik dari pertumbuhan penjualan maupun indeks harga properti yang menunjukkan peningkatan.

"Kami optimis, melihat indikator di sektor apartemen, perkantoran jual, dan perumahan di Jawa Timur terutama Surabaya," pungkas Belinda.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan