Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, literasi mengenai pasar modal syariah belum berjalan dengan maksimal. Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, masih banyak faktor yang harus dilengkapi.
Salah satunya terkait literatur atau referensi dari pasar modal syariah yang menurutnya masih sangat langka. Khususnya yang melalui pendekatan praktisi.
"Terkait literatur, jika yang dimaksud adalah referensi tentang investasi syariah di pasar modal syariah, maka ya betul, masih sangat langka," ungkapnya kepada Alinea.id, Rabu (13/4).
Berdasarkan kondisi objektif ini, maka menurutnya masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Masih banyak pekerjaan rumah khususnya daya jangkau literasi dan lainnya.
"Terutama daya jangkau literasi, kedalaman materi literasi, penggunaan teknologi yang masih tertinggal untuk keuangan syariah, bukan hanya pasar modal syariah," jelasnya.
Hal senada sebelumnya disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu tantangan yang paling sering ditemui dalam upaya mendorong literasi pasar modal syariah adalah terbatasnya literatur yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, berdasarkan hasil survei nasional pasar modal syariah pada tahun 2021, dari 5.106 responden baru 1 dari 10 orang responden yang mengaku pernah menggunakan instrumen pasar modal.
"Ini masih relatif jauh di bawah hasil survei terhadap industri perbankan dan asuransi, di mana sebanyak 4 dari 5 responden pernah menggunakan layanan bank dan 1 dari 5 orang sudah pernah menggunakan layanan asuransi," ungkapnya dalam acara 'Peluncuran Video Edukasi, Video Sejarah & Talkshow Pasar Modal Syariah Indonesia' Selasa (12/4).
Hasil survei ini juga menyebutkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah berada di angka 15%, sedangkan tingkat inklusi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah berada di angka 4%.
"Berbagai data tersebut menunjukkan bahwa masih cukup banyak ruang atau potensi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah Indonesia," tuturnya.