close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Antara.
icon caption
Ilustrasi. Foto Antara.
Bisnis
Kamis, 30 Desember 2021 14:08

BEI ungkap capaian pasar modal Indonesia selama tahun ini

IHSG sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021
swipe

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencapai level 6.600,68 pada 29 Desember 2021 atau naik 10,4% dibandingkan posisi Desember 2020. Capaian ini merupakan tertinggi dan pertama kali dalam sejarah.

IHSG bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui sebelum terjadinya pandemi. 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, tren positif itu juga membawa tambahan 54 perusahaan tercatat baru, sehingga total menjadi 766 perusahaan tercatatdi BEI.

“Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun, naik 1.022,35% dibandingkan dengan tahun 2020 dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Indonesia pun masih menjadi bursa dengan jumlah IPO terbanyak di kawasan ASEAN selama tiga tahun berturut-turut sejak 2019," jelas dia saat konferensi pers, Kamis (30/12).

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80% dibandingkan akhir tahun lalu. 

“Sedangkan untuk frekuensi transaksi harian telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91% dibandingkan akhir 2020. Jadi ini juga merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan bursa di kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir," jelas dia.

Dengan kenaikan dari pencapaian terbesar itu, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat yang menjadi investor di pasar modal Indonesia.

“Jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7% menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan 2017," ungkapnya.

Lonjakan pertumbuhan dari jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2% dari tahun sebelumnya sebesar 48,4%. 

Investor ritel itu berasal dari kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997-2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88% dari total investor ritel baru (per November 2021).

“Semakin canggih teknologi maka semakin mudah untuk para milenial mendapatkan informasi. Milenial ini memang mempunyai nilai yang cukup tinggi dalam pertumbuhan investor," jelas dia.

Tak lupa BEI memberikan dukungan kepada perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat berupa relaksasi Initial Listing Fee (ILF), serta dukungan pengembangan pasar untuk kegiatan edukasi atau inklusi. 

“Jumlah total anggaran yang digunakan untuk pemberian dukungan tersebut mencapai Rp30 miliar," jelasnya.

Berdasarkan catatan akhir tahun dari BEI, kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18% dibandingkan posisi akhir 2020 yakni Rp6.970 triliun. Dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat di angka Rp13,39 triliun atau naik lebih, dari 45% dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan