close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Kamis, 09 Juli 2020 17:19

Belanja membengkak, defisit anggaran semester I-2020 capai Rp257,8 triliun

Defisit semester I-2020 lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
swipe

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran semester I-2020 mencapai Rp257,8 triliun atau setara 1,57% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara dalam perubahan APBN 2020 sesuai Perpres 72/2020, defisit ditargetkan mencapai 6,34% atau setara Rp1.039,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit anggaran pada semester I-2020 tersebut didorong oleh meningkatnya belanja untuk penanganan Covid-19. Di sisi lain, pendapatan negara berkurang.

"Pertumbuhan pendapatan minus 9,8%. Namun, masih sesuai estimasi kami yaitu negative growth pada pendapatan negara sekitar 10%,” katanya saat rapat kerja bersama Banggar DPR, Kamis (9/7).

Dalam pemaparannya dia merinci, pendapatan negara pada semester I-2020 hanya sebesar Rp811,2 triliun dari target Rp1.699,9 triliun. Untuk belanja negara, realisasinya mencapai Rp1.068,9 triliun dari target Rp2.739,2 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, turunnya pendapatan negara disebabkan oleh seretnya penerimaan perpajakan pada semester I-2020 yang hanya mencapai Rp624,9 triliun atau sekitar 44,5% dari target Rp1.404,5 triliun. 

Pertumbuhan tersebut  terkontraksi 9,4% secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp689,9 triliun.

Dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya juga mengalami perlambatan dengan capaian Rp184,5 triliun atau 62,7% dari target Rp294,1 triliun, dan atau mengalami kontraksi 11,8% (yoy) dibandingkan 2019 yang mencapai Rp209,1 triliun. Adapun komponen penerimaan lainnya, yaitu penerimaan dana hibah mengalami pertumbuhan senilai Rp1,7 triliun atau 133,8% dari target sebesar Rp1,3 triliun pada semester I-2020. 

Dari sisi belanja negara yang realisasinya mencapai Rp1.068,9 triliun, berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp668,5 triliun atau 33,8% dari target Rp1.975,2 triliun. Lalu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang mencapai Rp400,4 triliun atau 52,4% dari target sebesar Rp763,9 triliun. Dengan demikian, besarnya belanja dibandingkan pendapatan negara memicu defisit sebesar Rp257,8 triliun atau 1,57% dari PDB.

Nilai, defisit pada semester I-2020 ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 0,85% dari PDB atau setara Rp135,1 triliun. 

"Defisit mencapai 1,57% terhadap PDB sejalan dengan turunnya pendapatan akibat perlambatan ekonomi. Defisit tahun ini lebih dalam dari defisit tahun lalu yang sebesar 0,85% dari GDP," ucapnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan