close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Meski dijual dalam bentuk sachet, Bulog pastikan beras yang dijual adalah beras premium./Antara Foto
icon caption
Meski dijual dalam bentuk sachet, Bulog pastikan beras yang dijual adalah beras premium./Antara Foto
Bisnis
Senin, 09 Juli 2018 18:57

Beras sachet Bulog akan dijual mulai September

Beras sachet akan dijual seharga Rp 2.500 per kemasan dan dipastikan beras yang dijual adalah beras premium.
swipe

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan menjual beras bungkusan kecil alias beras sachet ke seluruh Indonesia pada September 2018. Saat ini beras sachet baru beredar di Jawa Barat dan Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan animo masyarakat untuk membeli beras bungkusan seberat 200 gram tersebut terbilang tinggi. Seperti diketahui, beras sachet akan dijual di warung sebesar Rp 2.500 per kemasan. 

Setiap kemasan dapat digunakan untuk tiga sampai empat porsi makan. Bahkan, meski dengan takaran kecil Bulog mengklaim kualitas beras cukup bagus.

"Ini berasnya kualitas premium, kan masyarakat menengah ke bawah pun bagus konsumsi beras premium," tegas Imam di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (9/7).

Selain bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hadirnya beras sachet ini juga demi menjaga ketersediaan beras di masyarakat. Karena beras ini bisa didapatkan di warung-warung kelontong.

Imam mengatakan minat terhadap beras eceran ini terlihat dari angka penjualan yang cukup besar. Di Jawa Barat, Bulog sudah menjual dan memproduksi beras sachet sebanyak 11 ton dan di Jawa Timur sebanyak delapan ton. 

“Banyaknya penjualan ini sebagai bukti bahwa beras ini diterima dengan baik di masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut, Imam mengatakan berbagai daerah lain mulai memproduksi beras dengan merek Beras Kita ini. Mengingat saat ini masih dalam tahap pengenalan, Imam mengaku ke depannya bukan tidak mungkin harga beras dan kualitas akan disesuaikan dengan karakter masing-masing wilayah.

"Sementara ini memang perlu terus dievaluasi, harga kebutuhan pokoknya karena kalo dilihat beras harganya juga segitu kemudian butuh plastik, tapi yang pasti Bulog tidak boleh rugi, tapi targetnya ketersediaan," katanya.

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan