Berkah ramadan dan lebaran, omzet UMKM naik signifikan
Meski belum mengantongi tunjangan hari raya (THR), Iriana (40) sudah mulai aktivitas scrolling belanja kebutuhan lebaran. Sejak bulan Februari lalu, wanita yang akrab disapa Ina ini sudah hunting kebutuhan baju lebaran untuk keluarganya. Pun dengan beberapa hampers lebaran yang ia persiapkan untuk kerabat dan sahabatnya tercinta.
“Karena kalau nanti baru nyari pas dekat lebaran kayanya menguras waktu ya. Jadi mending pas bulan puasa fokus buat ibadah, kerja, dan urus rumah aja deh,” ungkap ibu dua anak ini kepada Alinea.id, Selasa (16/5).
Menurutnya, berbelanja kebutuhan lebaran tidak perlu menunggu THR cair. Selain bisa memanfaatkan uang tabungan, belanja jauh sebelum ramadan dan lebaran juga lebih terkontrol. “Jadi kita enggak jor-joran pakai uang THR untuk kebutuhan lebaran, justru THR lebih enak ditabung sebagian besar,” bebernya.
Ina mengaku hanya membeli barang-barang yang prioritas saja untuk momen ramadan dan lebaran. Khusus tahun 2023 ini, Ina mengaku membeli baju untuk sholat Ied dan silaturahmi, lima paket hampers, mukena, serta amplop lucu untuk THR anak-anak. “Semua aku beli di marketplace,” tambahnya.
Selain itu, warga Bekasi, Jawa Barat ini juga menyiapkan kebutuhan bahan pangan dan paket sembako jauh hari sebelum ramadan. Menurutnya, cara ini juga efektif sebagai langkah penghematan mengingat harga bahan pangan pasti naik di momen ramadan-lebaran.
“Triknya adalah menyimpan bahan makanan dalam kondisi bersih dan ditaruh di tempat yang tertutup rapat. Beberapa bahan harus disimpan dalam bentuk frozen, ada juga yang hanya disimpan di kulkas,” ungkapnya.
Selagi menjalani aktivitas work from home (WFH), Ina mengaku cara berbelanja bahan pangan ini cukup menghemat pengeluaran yang biasanya membengkak saat bulan puasa. Menurutnya, hadirnya platform e-commerce sangat menguntungkan karena cukup dengan scrolling, calon pembeli bisa memilih barang dengan harga terbaik.
“Dan tentu kita bisa beli dari jauh hari, karena semakin dekat lebaran ekspedisi kan semakin crowded. Tinggal tunggu deh belanjaan sampai,” cetusnya.
Tren ramadan
Momen ramadan dan lebaran memang seringkali ditunjukkan dengan peningkatan belanja atau konsumsi masyarakat, tak terkecuali pada belanja online. Seperti halnya tergambar pada riset “Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadan 2023” selama 3 bulan terakhir yang dilakukan Snapcart.
Riset dengan metode online ini menghimpun 1.000 responden dari usia 20-35 tahun yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hasil riset ini menunjukkan 98% responden tertarik untuk berbelanja online demi memenuhi kebutuhan selama bulan ramadan. Terlebih pada tahun 2023 di mana ramadan dan lebaran kali ini merupakan momentum pascapandemi.
Survei ini mencatat setidaknya ada empat faktor pertimbangan responden dalam memilih platform e-commerce. Pertama sebanyak 71% responden memilih e-commerce yang menyediakan gratis ongkir. Kedua, 37% responden memilih faktor e-commerce yang menyediakan metode pembayaran cash on delivery (COD), kemudian e-commerce dengan program ramadan yang menarik 36%, dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%).
Lebih lanjut, survei ini mengungkap, dari beragam promo yang ditawarkan e-commerce selama bulan ramadan, 85% responden memilih Gratis Ongkir sebagai promosi yang paling dicari, diikuti dengan Voucher Diskon atau potongan harga (75%), Cashback (68%), Flash Sale (65%) dan Keseruan Hadiah (31%).
Selain itu, survei juga menunjukkan 33% responden lebih memilih untuk berbelanja di malam hari setelah berbuka puasa antara pukul 18.00 hingga 24.00, diikuti oleh 23% responden yang menjadikan belanja sebagai pengisi waktu luang saat ngabuburit atau pukul 16.00 hingga 18.00, sekitar 21% mengaku lebih suka berbelanja di siang hari atau pukul 12.30 hingga pukul 15.00, 14% memanfaatkan waktu setelah sahur sambil menunggu subuh pada pukul 03.00 hingga pukul 06.00, dan 8% berbelanja di pagi hari pada pukul 09.00 hingga pukul 11.00.
Omzet melonjak
Ramadan dan lebaran memang terbukti mengerek penjualan UMKM. Seperti halnya terjadi pada seller Tokopedia, Universa Sajadah. Brand perlengkapan ibadah mulai dari mukena, sarung, hingga sajadah ini berhasil meraup omzet hingga ratusan juta dari marketplace Tokopedia.
“Ramadan menjadi momen yang membawa berkah bagi kami sehingga bisa menggandeng lebih banyak tenaga kerja lepas untuk mengatasi lonjakan pesanan. Kami bisa meraup omzet ratusan juta setiap ramadan lewat Tokopedia. Selain itu, berkat kampanye Tokopedia Ramadan in Style tahun ini, penjualan kami naik lebih dari 5x lipat dibandingkan bulan biasanya,” kata pemilik Universa Sajadah, Renato Akbar.
Akbar pun menceritakan perjalanan bisnisnya dalam membangun usaha perlengkapan ibadah ini. Bermula dari keinginan Akbar untuk mendapatkan penghasilan tambahan saat menjadi pekerja kantoran, ia pun memulai usaha Universa Sajadah pada 2014 silam. Tak hanya motif bisnis semata, Akbar juga membangun usaha ini sembari terus mendalami ilmu agama. Dalam proses produksi, Universa Sajadah juga memberdayakan sejumlah penjahit lokal di Depok, Jawa Barat, untuk memproduksi sajadah, sarung hingga mukena.
Hingga tahun 2023, Universa Sajadah terus berkembang dan menawarkan berbagai koleksi perlengkapan ibadah. Salah satunya yang unik adalah sajadah dengan motif polos. “Nama Universa Sajadah diambil dari kata universe, dengan harapan Universa Sajadah dapat menjadi brand perlengkapan ibadah yang bisa dijangkau oleh masyarakat muslim dari semua latar belakang di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Sejak awal berdiri, Akbar menambahkan dirinya langsung membuka toko online di Tokopedia. Hingga tahun ke sembilan, hampir 50% penjualan Universa Sajadah berasal dari Tokopedia. “Angka ini mendominasi jika dibandingkan dengan platform penjualan lainnya,” kata Akbar.
Kesuksesan UMKM yang terjun melalui penjualan daring juga dialami Bruule. Brand makanan yang baru berdiri pada Maret 2020 silam ini juga mengalami kenaikan penjualan saat ramadan dan lebaran. Pemilik UMKM Bruule, Sarila Danubrata mengatakan pihaknya rajin mengikuti berbagai kampanye di Tokopedia, salah satunya Tokopedia NYAM!.
“Berkat banyak kampanye yang kami ikuti, berbagai cabang toko online Bruule di Tokopedia, yang tersebar di Jakarta dan Bandung, mengalami rata-rata peningkatan transaksi sebesar 4 kali lipat selama bulan ramadan dibandingkan dengan bulan biasanya,” ungkapnya.
Bisnis makanan dengan menu spaghetti, lasagna, Bruule Bomb, mac and cheese, cheese pocket dan lainnya ini lahir pada awal pandemi. Bruule menjadi harapan terakhir bagi Sarila dan sang suami Reza Harisky serta rekannya Chaka Ramadhan untuk bertahan hidup pasca bisnis perhotelan tumbang di masa awal pandemi.
Sarila menggunakan resep warisan turun temurun dari keluarga untuk meramu masakan spaghetti yang dibentuk menyerupai bola (Bruule Bomb). Bisnis ini juga menggunakan modal yang terbatas pada awal berdiri. Pada saat itu, pesanan diterima dengan sistem pre-order.
“Oven pertama Bruule bahkan dibeli pakai metode cicilan lewat Tokopedia,” kisah Sarila.
Beruntung, Bruule mampu memberikan kesinambungan ekonomi bagi Sarila, Reza serta Chaka. Namun yang lebih menggembirakan, Bruule juga bisa membawa dampak positif bagi perekonomian warga sekitar, termasuk para supplier, pengemudi ojek online, dan lain-lain. Berkat Bruule, para pekerja yang sebelumnya terpaksa di-PHK dari bisnis hotel Reza pun bisa dipekerjakan kembali.
Sarila menambahkan perkembangan bisnis Bruule tak lepas dari peran marketplace Tokopedia. Sejak bergabung dengan e-commerce besutan William Tanuwijaya ini, bisnis Bruule terus berkembang pesat. Bahkan kini, Bruule juga menjajaki kolaborasi dengan brand lain seperti Lawless Burgerbar dan menciptakan varian produk Buurner Sliders. Selain itu, Bruule juga terus memperbanyak varian produk misalnya tiramisu, pound cake, cookies, cocoa bars, dan paket makanan serta hampers.
“Berkat wawasan yang didapat dari dashboard di aplikasi Tokopedia Seller, Bruule melihat transaksi kartu ucapan di toko kami sebanding dengan penjualan produk lainnya Bruule. Hal ini mendorong kami untuk berinovasi menghadirkan hampers Bruule dan akhirnya menjadi produk terlaris kami hingga sekarang,” ujar Sarila.
Kesuksesan Universa Sajadah dan Bruule menjadi bukti momen ramadan hingga lebaran 2023 telah dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal. Mereka berhasil menciptakan peluang bisnis online bahkan mendongkrak penjualan di tengah meningkatnya daya beli masyarakat pada momen ramadan dan lebaran.
“Perlengkapan Rumah Tangga, Makanan dan Minuman, serta Fesyen menjadi beberapa kategori yang paling laris di Tokopedia selama Ramadan hingga Lebaran 2023. Temuan ini sejalan dengan kondisi dimana masyarakat kini bisa kembali menjalin tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat secara langsung,” ungkap Head of Corporate Affairs Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.
Dia menyebutkan produk terlaris Ramadan-Lebaran 2023 di Tokopedia NOW misalnya adalah beras, mi instan dan daun bawang. Tokopedia NOW sendiri telah menjadi layanan yang mempermudah masyarakat untuk belanja kebutuhan harian.
“Termasuk bahan segar untuk masakan sahur maupun buka puasa, dalam waktu maksimal 2 jam setelah pembayaran dan bebas ongkir,” jelas Ekhel.
Lebih lanjut, di kategori Fesyen, data internal Tokopedia menunjukkan bahwa kaos, sepatu serta kerudung menjadi sejumlah produk yang paling banyak dibeli masyarakat pada ramadan hingga lebaran tahun ini.
“Di sisi lain, masyarakat masih mengandalkan kanal online untuk membeli makanan atau minuman. Pada kampanye Tokopedia NYAM!, kami mencatat kurma, madu dan parsel makanan menjadi produk yang banyak dibeli masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2023,” papar Ekhel.
Di mana jarak terjauh untuk pengiriman parsel melalui Tokopedia pada periode Ramadan-Lebaran 2023 yaitu dari Jakarta ke Jayapura (lebih dari 3.500 km). Menurutnya, keberhasilan atau kelancaran pengiriman tersebut dan seluruh pengiriman lainnya, pada peak season seperti ramadan dan lebaran, terjadi berkat kolaborasi Tokopedia bersama lebih dari 14 mitra logistik terhubung.
“Kami sangat mengapresiasi hal ini,” jelas Ekhel.
Tokopedia juga mempermudah masyarakat melakukan mudik dengan menyediakan berbagai pilihan tiket transportasi umum, salah satunya pesawat. “Kami mencatat tiket tujuan pesawat yang paling banyak terjual selama Ramadan 2023, yaitu ke Sidoarjo,” ujar Ekhel.
Sepanjang Ramadan hingga Lebaran 2023, Tokopedia bersama pelaku usaha juga terus menghadirkan berbagai tayangan interaktif live shopping melalui kanal video streaming Tokopedia PLAY. “Jam ngabuburit merupakan waktu yang paling banyak digunakan masyarakat untuk menikmati tayangan Tokopedia PLAY,” tambah Ekhel.
Di sisi lain, Tokopedia bersama lembaga kemanusiaan terpercaya dan terverifikasi juga mempermudah masyarakat menjalankan ibadah, termasuk berzakat, secara online. Tercatat, selama Ramadan hingga Lebaran 2023, lebih dari Rp5M zakat terkumpul di Tokopedia.