Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon Masri, bersama dengan Bupati Sintang, Jarot Winarno, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Kelurahan Kedabang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Peresmian dilakukan secara simbolis dengan menekan sirene dan menandatangani prasasti pada Rabu (21/11).
Machnizon menyampaikan, pembangunan PLTU Sintang ini merupakan bagian dari proyek pembangunan PLTU berskala kecil, yang dilaksanakan oleh PLN di kawasan Kalimantan.
Selain Sintang, PLN telah melaksanakan pembangunan PLTU skala kecil di Ketapang dan Sanggau. Kedua PLTU tersebut saat ini telah beroperasi penuh.
Lebih lanjut, Machnizon mengatakan bahwa pekerjaan konstruksi PLTU tersebut, bernilai investasi sebesar Rp357 milyar. Selama masa pekerjaan konstruksi, PLN melibatkan sekitar 500 lebih tenaga kerja lokal di sekitar PLTU. Sementara selama beroperasi, ada 114 tenaga kerja lokal yang dipekerjakan.
"Kami berharap keberadaan PLTU akan memperkuat sistem kelistrikan di Kabupaten Sintang dan sekitarnya, meningkatkan rasio elektrifikasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Machnizon melalui rilis tertulis sebagaimana diterima Alinea.id pada Kamis (22/11).
PLTU Sintang yang memiliki tiga unit pembangkitan berkapasitas masing-masing 7 MW ini, telah menyalurkan listrik secara komersial untuk masyarakat sejak 4 Oktober 2018.
Saat ini, daya listrik yang dihasilkan PLTU dapat secara langsung didistribusikan ke pelanggan di Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Kapuas Hulu melalui jaringan 20 KV.
PLTU yang berdiri di lahan seluas 12 hektar ini juga ditargetkan dapat terhubung ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa, melalui gardu-gardu induk dan jaringan transmisi 150 KV yang kini tengah dalam proses pembangunan.
Sementara itu menurut Jarot, keberadaan PLTU Sintang ini akan semakin memperkuat kelistrikan di Sintang, yang sebenarnya sudah dalam kondisi surplus.
Pihaknya berharap, dengan semakin membaiknya kondisi kelistrikan di Sintang, diharapkan pada tahun-tahun mendatang akan semakin banyak desa yang dapat teraliri listrik.
Dengan beroperasinya PLTU Sintang ini, maka daya sebesar 21 MW yang dihasilkannya dapat mengaliri sekitar 16.153 pelanggan. Adapun asumsi daya tersambung per pelanggan adalah sebesar 1300 VA.
Selain itu, rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Sintang meningkat menjadi 80,73%, yang sebelumnya hanya tercatat sebesar 64,76% di Oktober 2018. Hal tersebut juga mampu mendongkrak RE Provinsi Kalimantan Barat dari 85,49% menjadi 86,88%.