close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
Bisnis
Jumat, 18 Februari 2022 12:32

BI catat NPI defisit rendah pada kuartal IV 2021

NPI pada Kuartal IV 2021 defisit rendah US$ 0,8 miliar.
swipe

Bank Indonesia (BI) mencatat Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Kuartal IV 2021 defisit rendah US$ 0,8 miliar.

Ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit. Sehingga, secara keseluruhan NPI 2021 mencatat surplus yang cukup tinggi, yakni mencapai US$ 13,5 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi US$ 144,9 miliar atau setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah berada di atas standar kecukupan internasional.

Surplus transaksi berjalan berlanjut pada Kuartal IV 2021 terutama ditopang oleh surplus neraca barang yang tetap tinggi. Pada Kuartal IV 2021 transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar US$ 1,4 miliar (0,4% dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus sebesar US$ 5,0 miliar (1,7% dari PDB) pada Kuartal sebelumnya.

"Surplus transaksi berjalan tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan barang seiring tetap kuatnya kinerja ekspor yang dipengaruhi oleh permintaan global dan akselerasi harga komoditas ekspor, khususnya batu bara," katanya dalam keterangan resmi BI, Jumat (18/2).

Sementara itu, kinerja transaksi modal dan finansial pada Kuartal IV 2021 tetap terjaga terutama ditopang oleh surplus investasi langsung di tengah ketidakpastian keuangan global yang berlanjut.
 
"Optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik mendorong aliran masuk neto investasi langsung pada Kuartal IV 2021 sebesar US$ 3,4 miliar naik dibandingkan dengan capaian surplus US$ 3,2 miliar Kuartal sebelumnya," ujarnya.

Menurutnya, ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut menyebabkan penyesuaian aliran modal keluar pada investasi portofolio terutama dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) domestik di tengah kinerja saham yang masih mencatat surplus. Selain itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit akibat peningkatan pembayaran utang luar negeri swasta yang jatuh tempo.

"Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada Kuartal IV 2021 mencatat defisit sebesar US$ 2,4 miliar (0,7% dari PDB)," ujarnya.

Perkembangan NPI secara keseluruhan pada 2021 surplus tinggi, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga. Surplus NPI 2021 tercatat sebesar US$ 13,5 miliar, jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya US$ 2,6 miliar.

"Perkembangan tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial. Transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar US$ 3,3 miliar (0,3% dari PDB), setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar US$ 4,4 miliar (0,4% dari PDB)," tuturnya.

Menurutnya, surplus tersebut khususnya ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

"Selain itu, transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus US$ 11,7 miliar, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar US$ 7,9 miliar terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio," katanya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan