Kinerja sektor industri pengolahan triwulan III-2022 berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) terindikasi tetap kuat, dan berada di fase ekspansi. Ini terlihat dari prompt Manufacturing Index (PMI-BI) pada kuartal III-2022 sebesar 53,71% atau berada di fase ekspansi (indeks >50%) yang artinya meningkat dari 53,61% pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan PMI-BI ini menurut Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan, disebutkan faktor pendorongnya adalah komponen pembentuk PMI-BI terutama volume produksi yang naik menjadi 57,12% dibanding kuartal lalu yang hanya 57,06%.
“Volume persediaan barang jadi naik dari kuartal lalu 54,23% menjadi 55,78%, dan total jumlah tenaga kerja yang juga naik dari 59,61%, di kuartal III ini menjadi 50,32%,” kata Junanto dalam keterangan resminya, Kamis (13/10).
Junanto mengungkapkan peningkatan tersebut terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor semen dan barang galian nonlogam yaitu 58,91%, kemudian disusul subsektor logam dasar besi dan baja sebesar 56,62%, dan selanjutnya subsektor kertas dan barang cetakan, yaitu 55,63%.
Peningkatan ini juga sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI yang mencatatkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) positif dan meningkat sebesar 3,18%.
Meski ada peningkatan pada PMI-BI, namun hasil laporan BI juga mencatat adanya penurunan pada komponen pembentuk PMI-BI di kuartal III-2022 dibanding kuartal lalu, antara lain kecepatan penerimaan barang pesanan input dari 48,69% menurun di kuartal ini jadi 48,34% dan volume total pesanan dari 55,72% menjadi 55,14%.
Lebih lanjut, BI juga memprediksi kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal IV-2022, diperkirakan tetap kuat dan berada di fase ekspansi, walaupun tidak setinggi kinerja kuartal sebelumnya.
“PMI-BI kuartal IV-2022 diperkirakan sebesar 53,18%, sedikit lebih rendah dari 53,71% pada kuartal III-2022," ungkapnya.
Prediksi ini berdasarkan volume total pesanan, volume produksi, volume persediaan barang jadi, dan penerimaan barang pesanan input yang diperkirakan masih berada di fase ekspansi. Kemudian untuk subsektor logam dasar besi dan baja juga diprediksi meningkat jadi 58,54%, pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 52,37%, dan subsektor alat angkut, mesin, dan peralatannya diprediksi berkontraksi menjadi 49,63%.