close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi/shutterstock
icon caption
Ilustrasi/shutterstock
Bisnis
Jumat, 27 April 2018 13:19

BI persiapkan pertahanan dua lapis untuk jaga rupiah

Salah satu cara yang dilakukan dengan bilateral swap arrangement, maupun bilateral currency swap arrangement
swipe

Bank Indonesia (BI) berencana mengembangkan second line of defense bersama dengan institusi eksternal terkait. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan rupiah yang saat ini sedang fluktuatif.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjo menjelaskan, BI akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Salah satu cara yang akan dilakukan yaitu dengan mengembangkan second line of defense yang dilakukan dengan sejumlah negara sahabat seperti Jepang, Korea, dan Australia

"BI akan mengembangkan second line of defense. Kita sama-sama mengikuti dan mengetahui bahwa kita ada bilateral swap arrangement, maupun bilateral currency swap arrangement," terang Agus Marto, Kamis (26/4). 

Meskipun kondisi global sedang mengalami ketidakpastian, tetapi secara garis besar, masih bisa membuat perekonomian menjadi lebih baik. 

Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah jangan dipandang dengan angka yang absolut. Tetapi harus dilihat dari prosentase penguatan atau pelemahannya. 

Jangan melihat rupiah yang berada di angka kisaran Rp 13.800 atau tembus Rp 13.900, dan sebagainya sebagai angka psikologis atau suatu bilangan yang besar. Padahal secara prosentase, jika dibandingkan dengan mata uang negara lain, depresiasi Indonesia tidak besar. 

"Year to date sampai dengan 26 April, depresiasi rupiah berada di nomer tiga terendah dibandingkan dengan negara lainnya," terang Agus. 

Bank Indonesia sendiri sudah menggelontorkan cadangan devisa untuk menahan gejolak rupiah. Dimana pada Maret lalu cadangan devisa BI sudah mencapai US$ 126 miliar.

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan