close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Bisnis
Selasa, 15 Juni 2021 15:49

BI: Utang luar negeri Indonesia tumbuh melambat di April 2021

Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta. 
swipe

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2021 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir April 2021 sebesar US$418,0 miliar atau tumbuh 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy)

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta. 

ULN pemerintah April 2021 tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan, ULN pemerintah pada April 2021 tumbuh 8,6% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 12,6% (yoy). 

"ULN pemerintah tumbuh pada April 2021, seiring dengan penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, di antaranya program inklusi keuangan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/6). 

Di samping itu, sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga, mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. 

ULN pemerintah, lanjutnya, tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, termasuk upaya penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Penggunaannya antara lain, mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1%), sektor jasa pendidikan (16,3%), sektor konstruksi (15,3%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,8%). 

Posisi ULN pemerintah di April 2021 tercatat sebesar US$206,0 miliar, relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah.

Adapun, ULN swasta tumbuh melambat 1,2% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,6% (yoy)

Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi semakin dalam sebesar 8,8% (yoy) dari kontraksi 6,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga mengalami perlambatan menjadi sebesar 4,3% (yoy) dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada April 2021 tercatat sebesar US$209,0 miliar dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4% terhadap total ULN swasta. 

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 77,2% dari total ULN swasta.

ULN Indonesia pada April 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,9%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,1%. 

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89,2% dari total ULN. 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan