PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan Bank Mandiri Tbk, kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis saat pandemi. Lini bisnis investment banking dan retail masing-masing tumbuh 118%, Mandiri Securities Singapore 78%, dan capital market 60% per September 2021.
Pertumbuhan tersebut, terang Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, membuat pendapatan usaha meningkat 93% menjadi Rp872 miliar dan laba bersih meroket 426% menjadi Rp231 miliar pada Kuartal III-2021 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini didukung dengan selesainya 33 penjaminan obligasi rupiah dan deals terkait yang di antaranya adalah Jaya Ancol, Wijaya Karya, dan Pupuk Indonesia serta lima right issues, yaitu BRI, Sarana Meditama, Summarecon Agung, Bank Permata, Bhineka Abadi oleh tim investment banking," katanya. "BRI right issue merupakan equity deals terbesar di Indonesia."
"Sementara bisnis global bonds kami melalui Mandiri Securities Singapore telah merampungkan sejumlah strategic deals tertinggi dari penerbit-penerbit global bonds pertama, seperti PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan Indofood CBP Tbk dengan pangsa pasar sebesar 8%,” imbuhnya.
Menurutnya, lini bisnis capital market meningkat setelah bersama investment banking berhasil mendukung dua penawaran umum perdana (intial publik offering/IPO), Archi dan Bukalapak. Langkah ini diklaim mengantarkan Mandiri Sekuritas pada posisi pertama Bloomberg League Table dalam hal equity underwriting.
Selain itu, tambah Oki, Mandiri Sekuritas juga dianugerahi penghargaan sebagai Best Corporate and Investment Banking in Indonesia oleh Best Bank Awards, Asia Money. Capaian ini memperpanjang raihan serupa sejak dua tahun silam.
Ke depannya, Mandiri Sekuritas berencana fokus dengan inovasi untuk menyediakan solusi investasi pasar modal bagi klien ataupun nasabah. Kemudian, bersinergi dengan grup dan pemangku kepentingan.
"Dengan fokus tersebut, kami optimis dapat menutup tahun 2021 dengan hasil bisnis yang lebih kuat,” tandas Oki.