Inggris larang penggunaan bitcoin

Giliran Inggris yang kini menolak penggunaan mata uang digital atau bitcoin pada pekan ini. Bank Sentral Inggris (BoE) secara resmi menyatakan bahwa bitcoin bukanlah mata uang yang dapat menjadi acuan atau ukuran standard. 

Gubernur BoE Mark Carney pada Senin (19/2) seperti dilansir Antara menegaskan bahwa mata uang digital tidak dapat dijadikan alat transaksi. Carney menyebut bahwa kinerja bitcoin yang fluktuatif  menandaskan bahwa mata uang tersebut tidak memiliki nilai penyimpanan, berikut juga untuk digunakan membeli sesuatu. 

"Sejauh ini bitcoin lebih banyak gagal terutama pada aspek-aspek tradisional uang. Ini bukan penyimpan nilai karena sangat tidak fokus dan tidak konsisten. Tidak ada yang menggunakannya sebagai alat tukar," kata Carney dalam pidatonya kepada mahasiswa di Universitas Regent London.

Meski begitu, bitcoin diakui Carney tetap memiliki manfaat. Teknologi yang mendasari mata uang kripto tersebut masih berguna untuk memverifikasi transaksi keuangan dengan cara yang terdesentralisasi. 

Di sisi lain menanggapi rencana Inggris keluar dari Unit Eropa atau Brexit pada Maret 2019 mendatang, regulator berjanji akan melakukannya semulus mungkin. Gubernur BoE meminta agar institusi keuangan tidak perlu risau akan keuntungan yang mereka dapat pasca Brexit.  

Kondisi saat ini diakui bahwa pergerakan mata uang sterling sebagian besar didorong oleh spekulasi finansial mengenai Brexit. Tapi hal tersebut dijamin Carney tidak akan membuat pasar keuangan mengalami turbulensi. 

Carney meyakinkan bahwa para pejabat Inggris dan Eropa telah bekerja keras untuk mendapatkan kesepakatan transisi sebelum Brexit terjadi. "Semua orang sangat fokus pada hal itu. Brexit tidak akan menjadi kesepakatan yang keras dan mengikat secara hukum," imbuh Carney.