close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan PT bjb Sekuritas Jawa Barat, sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor PED pertama di BEI. Foto humas bjb Sekuritas
icon caption
Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan PT bjb Sekuritas Jawa Barat, sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor PED pertama di BEI. Foto humas bjb Sekuritas
Bisnis
Kamis, 14 Oktober 2021 11:40

 bjb Sekuritas fokus kembangkan pasar modal di Jawa Barat

bjb Sekuritas Jawa Barat mengakomodir minat berinvestasi saham sekaligus memberikan edukasi yang dibutuhkan di Jawa Barat.
swipe

Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan PT bjb Sekuritas Jawa Barat, sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor PED pertama di BEI.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi memaparkan, PED merupakan, perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai pelantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, dan khusus didirikan dalam suatu wilayah tertentu. PED bukan merupakan anggota bursa maupun anggota kliring. Namun, merupakan partisipasi dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dalam melakukan perdagangan di bursa PED harus bekerja sama dengan anggota bursa, atau biasa disebut dengan AB sponsor PED.

Kemudian menurut Inarno Djajadi, kehadiran pasar modal Indonesia merupakan salah satu wujud dari sinergi antara pasar modal dengan daerah yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, melalui penciptaan lapangan pekerjaan, mengakselerasi pertumbuhan dan pemerataan jumlah investor ritel, serta meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di daerah untuk, mencegah atau meminimalisasi terjadinya investasi bodong.

“Oleh karena itu, dengan efektif nya perizinan AB PT Mandiri sekuritas, dengan sponsor PED PT bjb Sekuritas Jawa Barat, dapat mulai melakukan perdagangan di bursa, momen ini juga merupakan simbol terbentuknya sinergi pusat dengan daerah dalam membangun industri pasar modal kedepannya. Kami sangat mengapresiasi komitmen PT Mandiri Sekuritas untuk terus mendorong perkembangan pasar modal Indonesia, dengan menjadi AB sponsor PED pertama di bursa,” jelas Direktur Utama BEI

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Yudi Renaldi berharap, keberadaan bjb Sekuritas Jawa Barat sebagai PED pertama, dapat mengakomodir minat berinvestasi saham sekaligus memberikan edukasi yang dibutuhkan khususnya di wilayah Jawa Barat. 

"Dengan penduduk mencapai 50 juta jiwa, pasar Jawa Barat tentunya sangat aktraktif untuk bjb Sekuritas Jawa Barat. Dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jaringan bjb yang memiliki cakupan yang luas, di tambah lagi besarnya ekosistem nasabah yang dimiliki oleh Bank bjb sebagai perusahaan induk, yang dapat dimanfaatkan akan mendukung tumbuhkembangnya bjb Sekuritas ini ke depannya, dalam konsistensinya menjangkau calon investor pada area yang lebih luas, guna mengakomodir kepentingan masyarakat dalam memanfaatkan pasar modal secara tepat,” tutup Yudi Renaldi

Selain itu, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, Mandiri Sekuritas dapat membantu bjb sekuritas dalam mewujudkan perusahaan efek yang terpercaya, dan kredibel, dapat diandalkan oleh para nasabah serta mendukung pertumbuhan kinerja pasar modal dan perekonomian Indonesia,” kata Oki 

Direktur utama PT Mandiri sekuritas kemudian menjelaskan, waktu peluncuran bjb Sekuritas ini sangat tepat. bjb Sekuritas hadir saat minat nasabah ritel terhadap investasi di pasar modal ini sangat tinggi, dan hadirnya teknologi digital yang mendukung investasi pasar modal dengan lebih mudah dan aman.

“Pada Agustus lalu, bisnis ritel Mandiri Sekuritas mencatat pertumbuhan usaha yang signifikan, yaitu sebesar 132% untuk bisnis ritel dari Mandiri Sekuritas, dan peningkatan jumlah nasabah ritel sebanyak 50,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dari total nasabah ritel ini. Sekitar 71% di antaranya adalah milenial. Jadi kami melihat dengan upaya pemulihan ekonomi pascapandemi yang terus berlangsung, kemudian berinvestasi dengan dukungan teknologi digital, serta tersedianya edukasi yang berkelanjutan bagi para nasabah di berbagai platform digital potensi pertumbuhan nasabah ritel pasar modal akan masih tinggi ke depannya,” papar dia.

img
Kania Nurhaliza
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan