Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi ke Indonesia sepanjang kuartal I-2019 sebesar Rp195,1 triliun, atau hanya tumbuh 5,3% dari periode yang sama tahun 2018. Realisasi ini juga mencapai 24,6% dari target invetasi 2019 yang sebesar Rp792 triliun.
Kepala BKPM Thomas Lembong menuturkan nilai investasi sebesar Rp195,1 triliun terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp87,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp107,9 triliun.
Thomas mengatakan adanya perbaikan iklim investasi, setelah tahun 2018 mengalami tren investasi yang terparah.
"Data PBB menunjukkan FDI (Foreign Direct Investment) di seluruh dunia pada 2018 minus 20% dibanding tahun sebelumnya. Indonesia tidak lepas dari anjloknya investasi internasional pada 2018," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/4).
Dibandingkan tahun 2018, pertumbuhan investasi PMDN pada triwulan I-2019 meningkat sebesar 14,1% dari Rp76,4 triliun pada triwulan I-2018 yang sebesar Rp87,2 triliun.
Sedangkan investasi PMA pada triwulan I-2019 mengalami penurunan 0,9% dibanding triwulan I-2018 yang sebesar Rp108,9 triliun menjadi Rp107,9 triliun.
Kendati demikian, Thom mengatakan pertumbuhan PMA pada triwulan I-2019 mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan IV-2018 yang mengalami defisit 11,6% menjadi 0,9% pada triwulan I-2019.
"Kami melihat tren positif ini akan berlanjut pada masa mendatang, apalagi didukung dengan tekad kuat pemerintah yang akan melanjutkan reformasi di bidang ekonomi, pemanfaatan Online Single Submission (OSS) yang lebih baik," tuturnya.
BKPM juga mencatat, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah Jawa Barat sebesar Rp37,3 triliun atau 19,1%, DKI Jakarta sebesar Rp24,7 triliun atau 12,7%, Jawa Tengah mencapai Rp 21,4 triliun atau sebesar 11,0%, Jawa Timur Rp 12,6 triliun atau 6,5%, dan Banten mencapai Rp 12,5 triliun atau 6,4%.
Dari sisi porsi realisasi, angka ini mencapai 24,6% dari target investasi 2019 yang sebesar Rp792 triliun.