close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Perayaan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).  (Antara Foto)
icon caption
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Perayaan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1). (Antara Foto)
Bisnis
Rabu, 06 Februari 2019 17:54

BKPM: Investasi asing ke perusahaan rintisan berdampak positif

BKPM menyebut tidak ada dampak negatif dari investasi asing yang masuk ke sejumlah perusahaan rintisan (start up) skala besar.
swipe

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebutkan tidak ada dampak negatif dari investasi asing yang masuk ke sejumlah perusahaan rintisan (start up) skala besar dengan valuasi di atas US$ 1 miliar (unicorn) di Indonesia.

"Kalau sudah ngomong (start up unicorn) Gojek, Tokopedia, Bukalapak, atau Traveloka maka semakain banyak modal yang mengalir maka semakin baik. Karena saiangannya bukan lagi lokal tapi regional dan global," kata Lembong di Jakarta, Rabu (6/2).

Menurut Lembong, larangan investasi asing hanya berlaku bagi perusahaan digital dengan modal di bawah Rp 10 miliar. Larangan itu bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi sektor Usaha Makro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. 

Pria yang akrab di sapa Thom itu menilai start up unicorn yang disuntikkan modal asing justru lebih banyak terisi oleh pengusaha dan pekerja muda. Hal itu tentu akan mendorong perusahaan bisa berkembang sesuai perkembangan zaman dan modern.

"Sejauh ini, dampaknya sangat positif,” kata dia.

Thomas mengakui keberadaan start up dengan model bisnis baru memang sedikit mendisrupsi industri lama. Selain itu, kata dia, terjadi pergeseran pola konsumsi. Meski demikian, secara makro, dampaknya kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat sangat besar.

“Ekonomi digital menciptakan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada yang hilang akibat perusahaan menciut atau tutup," jelasnya.

Sebelumnya, Go-Jek dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari modal asing yaitu Google, JD.com dan Tencent pada pendanaan seri F pada awal Februari 2019. 

Perusahaan yang bernaung di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu disebut mendapatkan investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp14 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000).
 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan