close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
Bisnis
Rabu, 01 Desember 2021 12:59

BKPM: Realisasi investasi harus tumbuh 22%-33%

Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target realisasi investasi ke depan.
swipe

Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera menyampaikan, investasi merupakan unsur yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi baik dari masyarakat maupun pemerintah akan meningkat.

Perkembangan investasi Indonesia sudah mencapai 73,3% dari Januari-September 2021. BKPM berharap, target investasi dapat dicapai, agar dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi 5,4%-6% pada 2022.

"Maka realisasi investasi harus tumbuh 22%-33%. Oleh karena itu, tahun ini target investasi Rp900 triliun. Untuk tahun depan, Bapak Presiden memberikan arahan agar realisasi investasi mencapai Rp1.200 triliun. Ini bukan merupakan hal mudah di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” tuturnya, dalam acara “Seminar Nasional: Transformasi Perizinan Berbasis Risiko dalam Perizinan Tambang” pada Rabu (1/12)

Untuk itu, Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target realisasi investasi ke depan. Misalkan saja membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Untuk ekonomi hijau, BKPM akan mendorong infrastuktur yang membangun kawasan industri untuk produk-produk hijau ramah lingkungan. Kemudian juga akan membangun industri otomotif. Salah satu caranya adalah bagaimana mengubah teknologi untuk kendaraan/otomotif menjadi teknologi baterai. 

"Energi ini juga sudah disepakati bersama ESDM, di mana kita akan mendorong lebih banyak lagi pembangkit yang menggunakan energi hijau (energi baru terbarukan),” papar dia.

Selanjutnya, untuk ekonomi biru, akan memanfaatkan hasil-hasil laut. Di mana saat in, pemerintahi sudah menyiapkan pembangunan di Maluku sebagai lumbung ikan nasional (MLIN), sekaligus akan ada industri terpadu pengolahan hasil-hasil laut. 

Pemerintah juga sudah menetapkan sektor-sektor prioritas yang memiliki nilai tambah yang akan didorong pertumbuhannya, antara lain, industri berorientasi ekspor, seperti industri farmasi dan alat kesehatan.

"Kami belajar dari Covid-19, industri otomotif, dan industri elektronik. Seperti yang kita ketahui, sekarang zamannya digital. Maka industri elektronik merupakan suatu kebutuhan untuk dibangun. Begitu juga dengan infrastruktur,” lanjutnya lagi.

img
Kania Nurhaliza
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan