close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Dokumentasi Bakrie & Brothers.
icon caption
Ilustrasi. Dokumentasi Bakrie & Brothers.
Bisnis
Senin, 02 Agustus 2021 10:05

Bakrie and Brothers tekan kerugian jadi Rp43 miliar semester I-2021

Kerugian ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan rugi bersih Rp121 miliar. 
swipe

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) menyampaikan mampu menekan kerugian usaha lebih baik di semester I-2021 ini. Di semester I-2021, Bakrie and Brothers mencatat rugi bersih sebesar Rp43 miliar, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rugi bersih Rp121 miliar. 

Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Bakrie mengatakan, pendapatan perusahaan sepanjang setengah tahun di 2021 ini berada di angka Rp1,038 triliun, turun sekitar 21% dibanding tahun lalu. Sejalan dengan itu, secara proporsional komponen cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan (HPP)  COGS juga mengalami penurunan sebesar 21%. 

Selain mengendalikan COGS, Anindya mengatakan BNBR juga berhasil melakukan efisiensi sebesar 27% pada beban usaha dibanding periode yang sama tahun lalu, yang menjadi indikasi positif atas upaya efisiensi yang dilakukan oleh Bakrie & Brothers.

“Alhamdulillah, hingga saat ini kami bisa terus menjaga pertumbuhan perusahaan dan melewati pasang-surutnya dunia usaha, berbekal resiliensi dari sektor-sektor usaha yang kami miliki,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (2/8).

Dia melanjutkan, upaya-upaya efisiensi di berbagai sektor yang pihaknya lakukan sepanjang tahun, telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Dalam menjalankan efisiensi perusahaan, beberapa cara telah ditempuh pihaknya, termasuk langkah-langkah penghematan, penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban.

Bisnis baru Bakrie & Brothers 

Anindya menuturkan, Bakrie & Brothers tengah merintis beberapa sektor usaha yang tergolong dalam bisnis baru yang berkelanjutan. Di antaranya Bakrie Autoparts, unit usaha emiten berkode saham BNBR, yang bergerak di bidang komponen otomotif, yang tengah memasok unit bus listrik kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Transjakarta. 

Sebanyak 30 unit bus saat ini akan segera digunakan oleh pihak Transjakarta. Ke depan, BNBR juga telah berkomitmen untuk menyediakan tambahan unit berikutnya, demi memenuhi target DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di tahun ini.

Dalam sektor industri energi baru dan terbarukan, BNBR melalui anak usaha PT Bakrie Power belum lama ini menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Selayar, Sulawesi Selatan. Saat ini ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN, sehingga ini menjadi potensi besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit energi baru terbarukan (EBT), seperti yang dilakukan di PLTS Hybrid Selayar.

Selain itu, kata dia, BNBR melalui PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) yang berfokus pada industri teknologi informasi dan komunikasi/ICT dan penyediaan jasa pendukung infrastruktur IT, saat ini juga mulai berkiprah sebagai salah satu penyedia jasa IoT (Internet of Things) untuk industri mining, manufacturing, and utilities

Mengikuti tren kenaikan sektor industrinya, pendapatan PT MKN dari penyediaan jasa ICT pada tengah tahun 2021 ini meningkat sebesar lebih dari 182% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Menurutnya, hal ini menunjukkan besarnya potensi bisnis ini di masa depan.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan