BNI Syariah menyalurkan pembiayaan ke PT Medco Power Indonesia senilai Rp400 miliar. Penandatangan akad pembiayaan musyarakah modal kerja dilakukan di Kantor Pusat BNI Syariah, Jakarta, Jumat (25/9).
Pembiayaan modal kerja ini bertujuan untuk corporate financing. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan biaya operasional PT Medco Power Indonesia.
SEVP Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Babas Bastaman mengatakan penandatanganan akad plafond pembiayaan ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap program pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan (renewable energy).
"Dukungan BNI Syariah terhadap penggunaan renewable energy ini sesuai amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan," ujar Babas Bastaman, dalam keterangan resmi, Sabtu (26/9).
Direktur keuangan PT Medco Power Indonesia Susilawati Nasution mengatakan saat ini perusahaan membangun proyek energi terbarukan cukup besar, di antaranya PLTP Ijen berkapasitas 110 megawatt (MW) yang akan beroperasi penuh (commercial operation date) pada 2023.
“Selain itu, perusahaan juga mempunyai pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di Riau berkapasitas 275 MW,” kata Susilawati.
Sementara itu, tahun ini BNI Syariah mengusung tema strategis “Embracing New Opportunities", di mana siap meraih peluang-peluang baru dan menjadi partner yang lebih baik bagi seluruh stakeholder, salah satunya di bidang energi terbarukan. Hal ini juga sesuai dengan value proposition BNI Syariah, Hasanah Banking Partner, yakni BNI Syariah berkomitmen untuk memajukan ekonomi melalui dukungan kepada PT Medco Power Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Meskipun terjadi pandemi Covid-19, sampai bulan Juni 2020 portofolio pembiayaan produktif BNI Syariah mencapai Rp 13,6 triliun. Mayoritas pembiayaan komersial BNI Syariah ini disalurkan ke beberapa sektor industri, yakni konstruksi, listrik, gas, air, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa dunia usaha.