Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyatakan, Candi Borobudur menjadi satu-satunya destinasi wisata di wilayahnya yang siap beroperasi saat pandemi coronavirus baru (Covid-19). Dilakukan simulasi dan pembatasan area kunjungan sebelum dibuka kembali.
"Di Svarga Bhumi sudah bagus juga. Ketika orang datang dibatasi jumlahnya, dikontrol (kesehatannya)," ucapnya, melansir situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Selasa (29/9).
"Pengelola juga mengetahui batasannya. Jika tak bisa ketat memenuhi hal itu (protokol kesehatan), maka ditutup lagi," sambung dia. Svarga Bhumi merupakan lokawisata di Kabupaten Magelang dan loaskinya dekat Borobudur.
Jumlah pengunjung Borobudur dibatasi 1.500-3.000 orang per hari untuk meminalisasi potensi penularan. Ganjar melanjutkan, penataan turut menyasar akses dan tempat pendukung di sekitar destinasi wisata.
Meski demikian, Ganjar mengaku, sebagian besar pengelola destinasi wisata di Jateng meminta izin beroperasi saat dilakukan pelonggaran. Pemprov pun mempersilakan dengan ketentuan tertentu.
"Kita minta ketentuannya sangat ketat. Ketika tidak bisa menaati (protokol kesehatan), ya, ditutup lagi," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu, mengatakan, pembukaan tempat wisata saat pagebluk tidak bisa mengabaikan protokol kesehatan. Kebijakan Pemprov Jateng pun diklaim melalui kajian.
"Pembukaan wisata di Jateng melalui suatu kajian antisipatif. Kalau terjadi sesuatu buka tutup, merupakan strategi menekan Covid dan (memberikan) efek jera kepada pengusaha (yang tidak menaati protokol kesehatan)," tandasnya.
Berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), sebanyak 9.147.277 wisatawan nusantara dan 99.249 turis asing telah berpelesiran ke Jateng hingga Agustus 2020. Mayoritas mengunjungi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Prambanan, Kota Lama, Lawang Sewu, dan Taman Balekambang.